Sindrom Cushing adalah kondisi yang disebabkan oleh terlalu banyaknya hormon kortisol dalam aliran darah manusia. Kondisi kelebihan hormon kortisol dapat terjadi karena obat-obatan atau karena tubuh memproduksi terlalu banyak hormon.

Sindrom Cushing adalah kondisi langka yang terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak hormon kortisol. Istilah lain untuk sindrom Cushing adalah hiperkortisolisme. Sindrom adalah istilah medis yang mengacu pada sekelompok tanda dan gejala yang terjadi secara bersamaan. 

Kortisol adalah hormon steroid yang juga biasa disebut dengan hormon stres. Tubuh melepas kortisol ekstra selama masa stres yang dialami seseorang.

Sementara itu, hormon kortisol memiliki fungsi dalam tubuh, yakni:

• Meningkatkan detak jantung
• Meningkatkan tekanan darah
• Menglola kadar gula darah
• Mengelola pernapasan
• Meningkatkan ketegangan otot

Kortisol juga dapat membantu dalam mematikan sementara sistem yang tidak dibutuhkan oleh tubuh selama masa stres yang meningkat, seperti sistem pencernaan dan reproduksi.

Sementara itu, fungsi kortisol sangat penting untuk:

• Menjaga tekanan darah
• Mengatur gula darah
• Mengurangi peradangan
• Membentuk memori
• Mengelola pernapasan
• Menyeimbangkan kadar garam dalam tubuh
• Mengubah makanan menjadi energi

Kelenjar adrenal atau dua kelenjar kecil di atas ginjal, kelenjar hipofisis yang terletak di otak, dan hipotalamus atau bagian otak yang berada di atas kelenjar hipofisis, bertugas mengontrol kadar kortisol.

Siapa yang paling rentan terhadap sindrom Cushing?

Anak-anak, remaja, dan orang dewasa (usia 25 hingga 50 tahun), paling rentan untuk mengalami sindrom Cushing. Seseorang yang mengonsumsi obat-obatan kortisol, misalnya untuk mengobati asma dan artritis reumatoid, sangat rentan untuk mengalami sindrom Cushing. Sekitar 70% orang dengan sindrom Cushing adalah wanita dan 30% lainnya pria.

Adakah perbedaan antara sindrom Cushing dengan penyakit Cushing

Penyakit Cushing adalah salah satu jenis sindrom Cushing. Tumor jinak yang terletak di kelenjar hipofisis yang mengeluarkan terlalu banyak hormon adrenokortikotropik menyebabkan penyakit Cushing. Kondisi ini dapat meningkatkan sekresi kortisol dari kelenjar adrenal.

Apakah sindrom Cushing bisa berakibat fatal?

Sindrom cushing bisa berakibat fatal jika tidak mendapatkan pengobatan. Tanpa pengobatan, hiperkortisolisme dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain:

• Infeksi
• Gumpalan darah, terutama di paru-paru dan kaki
• Depresi
• Serangan jantung
• Penambahan berat badan
• Masalah pada memori dan kesulitan berkonsentrasi
• Tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi
• Patah tulang
• Diabetes tipe 2 dan pradiabetes

Jika tidak diobati, sindrom Cushing dapat menyebabkan kematian.

Gejala sindrom cushing

Ada beberapa gejala yang bisa timbul akibat sindrom Cushing, yakni:

• Mudah memar
• Luka sulit sembuh
• Ruam bulat dan merah di wajah
• Tekanan darah meningkat
• Rambut yang tumbuh secara berlebihan (di area wajah, leher, dada, perut, payudara, dan paha)
• Diabetes
• Stretch mark berwarna keunguan di area perut
• Benjolan pada belakang leher atau punuk
• Tubuh melemah
• Kelelahan ekstrem
• Pusing
• Pandangan buram
• Otot melemah
• Lengan dan tungkai yang mengecil
• Disfungsi ereksi
• Penurunan libido
• Stunting pada anak
• Penumpukan lemak di wajah, perut, belakang leher, dan dada

Sindrom Cushing umumnya bukanlah masalah kesehatan yang diwariskan secara genetik. Sindrom Cushing dapat berlangsung secara cepat atau bahkan lambat, tergantung pada pengobatan yang diberikan terhadap sindrom Cushing. Semakin cepat dan semakin rutin mendapatkan pengobatan, maka sindrom Cushing akan lebih mudah untuk sembuh.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.