Mulai Kurangi Konsumsi Gula, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

April 11, 2023 | Helmi

mengurangi konsumsi gula

Gula menawarkan rasa manis yang begitu disukai oleh banyak orang. Tidak sedikit orang yang menggemarinya, bahkan sampai ada yang mengonsumsinya secara berlebihan. Di balik rasa manisnya, konsumsi gula atau pemanis yang terlalu banyak memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk kita mengurangi konsumsi gula.

Para peneliti dari China dan AS mengumpulkan 8.601 studi ilmiah tentang gula dan menggabungkannya untuk mengevaluasi dampaknya terhadap 83 hasil kesehatan.

Hasilnya adalah daftar yang mengutip masalah kesehatan paling umum di dunia seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, kolesterol tinggi, kanker, dan depresi.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal BMJ. Para peneliti melihat studi yang mengevaluasi dampak mengonsumsi gula bebas, yang berarti makanan apa pun yang mengandung gula olahan atau gula alami seperti gula meja, madu, atau sirup maple. Gula yang ditemukan dalam buah dan sayuran utuh dan dalam susu bukanlah gula bebas.

Pedoman diet AS merekomendasikan tidak lebih dari 10% kalori harian dari gula tambahan. Untuk diet khas 2.000 kalori per hari, itu sama dengan tidak lebih dari 200 kalori, atau sekitar 12 sendok teh.

CDC melaporkan bahwa rata-rata orang mengonsumsi 17 sendok teh per hari, dengan sumber terbesar adalah minuman manis, makanan penutup, dan makanan ringan.

Analisis baru juga menemukan hubungan antara konsumsi minuman manis dan pola makan serta karakteristik gaya hidup lain yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

"Orang yang lebih sering mengonsumsi minuman manis cenderung mengonsumsi lebih banyak lemak total dan jenuh, karbohidrat, dan natrium serta lebih sedikit buah, serat, produk susu, dan makanan gandum," tulis para penulis.

"Pola diet ini juga dikaitkan dengan lebih seringnya merokok dan minum, tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah, dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi. Oleh karena itu, peran faktor perancu ini harus dipertimbangkan saat menjelaskan hubungan antara konsumsi gula dan beban penyakit."

Rekomendasi untuk membatasi konsumsi gula atau mengurangi konsumsi gula ada di seluruh dunia, catat para penulis. Mereka menyimpulkan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan mengingat bahaya kesehatan yang diketahui dari gula.

"Untuk mengubah pola konsumsi gula, terutama untuk anak-anak dan remaja, kombinasi antara pendidikan kesehatan masyarakat dan kebijakan di seluruh dunia sangat dibutuhkan," kata mereka.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads