Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Koroner

October 10, 2020 | Claudia

Jantung koroner

Penyakit jantung koroner (PJK), atau penyakit arteri koroner terjadi ketika arteri koroner menjadi terlalu sempit. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung.

PJK cenderung berkembang ketika kolesterol menumpuk di dinding arteri, sehingga menciptakan plak. Plak inilah yang kemudian menyebabkan arteri menyempit dan mengurangi aliran darah ke jantung. Plak bahkan dapat menghalangi aliran darah, menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Arteri koroner membentuk jaringan pembuluh darah di permukaan jantung yang memberinya oksigen. Jika arteri menyempit, jantung mungkin tidak bisa menerima cukup darah yang membawa banyak oksigen, terutama selama melakukan aktivitas fisik.

PJK berkembang sebagai akibat dari cedera atau kerusakan pada lapisan dalam arteri koroner. Kerusakan ini menyebabkan penumpukan lemak di lokasi cedera. Penumpukan ini terdiri dari kolesterol dan produk limbah lainnya dari berbagai sel dalam tubuh. Penumpukan ini disebut aterosklerosis.

Berkurangnya aliran darah ke jantung dapat memicu gejala PJK, seperti sesak napas dan angina. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya dan memicu serangan jantung.

Gejala

PJK dapat menyebabkan angina, yakni jenis nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung.

Angina dapat menyebabkan terjadinya hal-hal berikut di area dada:

  • Dada terasa berat
  • Tertekan
  • Sesak
  • Sensasi terbakar di dada
  • Sakit

Selain itu, angina juga dapat menyebabkan beberapa gejala berikut:

  • Gangguan pencernaan
  • Maag
  • Tubuh melemah
  • Berkeringat
  • Mual
  • Kram

PJK juga bisa menyebabkan sesak napas. Jika jantung dan organ lainnya tidak menerima cukup oksigen, segala bentuk pengerahan tenaga bisa menjadi sangat melelahkan, sehingga membuat seseorang terengah-engah dan mudah lelah.

(Foto: medicalnewstoday.com)

YesDok Ads