Tidur Berkualitas Berkaitan dengan Kesehatan Jantung

June 29, 2020 | Iman

Tidur berkualitas

Tidur memiliki peran penting dalam kesehatan seseorang secara keseluruhan. Tidur yang terganggu secara teratur bisa membuat frustasi, hingga lelah sepanjang keesokan harinya.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam PLOS Biology menunjukkan bahwa Anda bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jika mengalami tidur yang buruk.

Para peneliti tersebut melihat data dari lebih dari 1.600 orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang telah mengambil bagian dalam Studi Multi-Etnis Aterosklerosis, yang mana sebuah studi dimulai pada tahun 1999 untuk memeriksa efek aterosklerosis, yaitu plak yang menumpuk di dalam arteri. 

Dalam studi itu menggunakan pengukuran tidur yang berbeda pada partisipan termasuk pelacak tidur pada jam tangan, serta tes darah dan skor kalsium yang dapat mendeteksi penumpukan plak. Para peneliti melacak partisipan penelitian selama seminggu lamanya. Mereka menemukan fakta bahwa fragmentasi tidur meningkatkan peradangan kronis di seluruh aliran darah yang terkait dengan jumlah plak yang lebih tinggi. 

“Tidur muncul sebagai faktor yang sangat penting dalam memprediksi penyakit kardiovaskular," kata seorang rekan pascadoktoral di Universitas California, Raphael Vallat.

Peradangan juga dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan gangguan mood tertentu. Menurut Vallat, yang berarti kurang tidur selama seminggu dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan termasuk jantung.

Namun perlu dipertanyakan apakah hadirnya peradangan membuat tidur Anda menjadi buruk, atau apakah tidur yang buruk memulai seluruh siklus Anda keseluruhan? 

Vallat mengatakan tidur yang buruk mengarah pada aterosklerosis, bukan sebaliknya. Tetapi, menurutnya itu bisa memulai lingkaran setan di mana peradangan itu membuat masalah tidur Anda lebih umum. Oleh karenanya diperlukan dukungan makan sehat dan olahraga cukup untuk kualitas tidur yang baik bagi kesehatan jantung.

Kinerja atletik berperan penting dalam hal ini. Sebagai contoh, sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Science and Medicine in Sport mengamati 95 atlet yang membutuhkan kekuatan daya tahan, termasuk pelari, perenang, dan pesepeda. Para peneliti menemukan peningkatan terbesar dalam risiko cedera di antara mereka yang melaporkan tidur kurang dari tujuh jam per malam. 

Penelitian lain menunjukkan bahaya kurang tidur untuk segala hal, mulai dari metabolisme hingga fungsi otak. Beberapa penelitian telah mencatat bahwa tidak butuh waktu lama untuk melihat efek buruk dari kekurangan tidur itu. 

Walaupun semua orang memiliki pengalaman tidur berbeda, rekomendasi umum untuk orang dewasa adalah tidur tujuh hingga sembilan jam per malam menurut para ahli.

“Pada dasarnya, salah satu cara paling efektif  dan menyenangkan untuk menurunkan peradangan adalah dengan tidur nyenyak,” Vallat menambahkan.

(Foto: thehealthy)

YesDok Ads