#imunisasi

Belum lama ini Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah campak di beberapa propinsi. Salah satu penyebabnya adalah cakupan imunisasi yang rendah selama pandemi Covid-19.

Campak adalah penyakit menular yang terjadi akibat infeksi Morbillivirus. Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan kasus campak di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 32 kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu minimnya kesadaran akan pentingnya imunisasi campak bagi anak-anak dan dewasa.

Menurut data WHO, Pneumonia menyumbang 14% dari total kematian anak dibawah 5 tahun dengan jumlah lebih dari 700 ribu kasus pada tahun 2019, sedangkan orang dewasa dengan PPOK memiliki resiko tertular Pneumonia Pneumokokus 7 kali lebih tinggi dibanding orang sehat.

Polio merupakan virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan namun mudah dicegah. Polio ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi. Banyak orang yang terinfeksi virus polio tidak menjadi sakit dan tidak memiliki gejalanya. Namun, orang yang sakit akibat virus polio berisiko mengalami kelumpuhan. Untuk itu, Anda wajib mengetahui cara mencegah penyakit polio pada anak sejak dini.

Ketika anak lahir, secara tidak langsung tubuh anak sudah memiliki antibodi bawaan yang didapatkan dari ibunya saat masih berada di kandungan. Namun, antibodi ini hanya bertahan beberapa minggu atau bulan saja, sehingga setelahnya anak akan rentan terserang berbagai jenis penyakit.

Bayi yang baru lahir belum memiliki kekebalan tubuh yang kuat. Dengan imunisasi bisa memberikan perlindungan pada bayi dari berbagai penyakit yang bisa membahayakan. Kementerian Kesehatan telah menerapkan imunisasi rutin lengkap untuk anak usia 0-18 tahun.

Vaksin pneumokokus (atau PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine) adalah vaksin berisi protein konjugasi yang bertujuan mencegah penyakit akibat infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau lebih sering disebut kuman pneumokokus. 

Imunisasi merupakan program pencegahan penyakit menular yang dilakukan dengan pemberian vaksin. Dengan pemberian vaksin ini, maka orang akan menjadi lebih kebal terhadap penyakit tertentu. 

Pandemi Covid-19 yang hari ini telah menginfeksi lebih dari ribuan jiwa dan telah memberikan beban besar di sistem kesehatan. 

Pada tahun 2022 ini, Kementerian Kesehatan melakukan penambahan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin. 

Pandemi Covid-19 belum usai. Meski harus berpuasa di tengah pandemi setiap orang tetap harus waspada dan menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona. Apalagi kini banyak varian cofid19 bermunculan. Lalu bagaimana menjaga imunitas tubuh selama bulan Ramadan? Apakah puasa dapat mempengaruhi daya kekebalan daya tahan tubuh?

Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang paru-paru manusia. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab kematian terbesar pada orang dewasa dan anak-anak. 

Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan penyakit dan sangat berperan dalam menanggulangi masalah kesehatan. 

Imunisasi pada anak bertujuan untuk mencegah penyakit menular dan membangun sistem kekebalan tubuh dengan cara memperkuatnya agar dapat melawan suatu penyakit. Imunisasi penting dilakukan bagi bayi mengingat sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna seperti orang dewasa.

Cakupan imunisasi di Indonesia sejak pandemi COVID-19 menurun drastis. Bila hal ini dibiarkan terus-menerus memungkinkan terjadinya wabah penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. 

Setiap minggu keempat Bulan April diperingati sebagai Pekan Imunisasi Dunia. Kegiatan ini juga dilaksanakan oleh lebih dari 180 Negara anggota WHO dengan fokus pada tindakan kolektif untuk menjamin setiap orang terlindungi dari "Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi" (PD3I).

Air Susu Ibu (ASI) bisa membangun sisitem kekebalan tubuh bayi. Meski begitu, bayi yang masih rentan terhadap berbagai penyakit membutuhkan  imunisasi atau vaksin untuk melawan penyakit. Imunisasi atau vaksin wajib diberikan dalam beberapa tahap.

Indonesia memulai vaksinasi COVID sejak 13 januari 2021 dengan pak presiden jokowi menjadi orang pertama yang di vaksinasi dengan vaksin COVID buatan sinovac. Hal ini dilaksanakan setelah terbukti vaksin COVID buatan sinovac memenuhi syarat efikasi diatas 50% yang menjadi syarat WHO.
Dengan dilaksanakannya vaksinasi, ini menjadi langkah awal harapan untuk menurunkan angka penularan COVID-19 di Indonesia. Setelah menerima vaksinasi, bukan berarti anda bebas dari COVID secara total. Vaksinasi membantu tubuh untuk membentuk antibodi, namun bukan berarti anda tidak berpotensi tertular. Anda masih dapat tertular, namun kabar baiknya adalah jika tertular maka potensi gejala berat sudah tersingkir. Maka dari itu setelah menerima vaksinasi, harus tetap melakukan protokol kesehatan. Jangan lupa tetap memakai masker, menjaga jarak aman hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan. 

MMR adalah singkatan dari measles, mumps, dan rubella alias campak, gondongan, dan rubella. Tiga penyakit ini tergolong menular dan dapat menyerang anak-anak.

Imunisasi sangatlah penting demi tumbuh kembang anak di kemudian hari. Negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO), termasuk Indonesia, memiliki program imunisasi dasar guna memenuhi hak si kecil mendapatkan imunisasi.