Bahaya Makrosomia Untuk Ibu Hamil dan Janin

July 12, 2020 | Aqiyu

Bayi besar

Perubahan fisik pada ibu hamil adalah hal yang wajar terjadi. Kebanyakan kasus, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan. Berat badan yang berlebihan pada ibu hamil tidak dianjurkan, begitu pula pada berat badan bayi.

Bayi dalam kandungan tidak boleh memiliki berat badan yang rendah dan juga berlebihan. Berat badan baik pada ibu hamil atau janin sebaiknya ideal mengikuti perkembangan sesuai usia kandungan. Berat badan bayi yang berlebihan atau besar selama dalam kandungan daan setelah dilahirkan bobotnya mencapai 4 atau lebih disebut dengan makrosomia.

Penyebab makrosomia pada bayi dalam kandungan bisa dipengaruhi faktor keturunan, kenaikan berat badan ibu yang berlebihan, serta ibu hamil yang sering kali mengalami diabetes gestasional atau diabetes selama kehamilan. Kondisi ini sangat membahayakan karena bisa meningkatkan risiko komplikasi pada ibu hamil dan janinnya, seperti:

Risiko pada ibu hamil

YesDok Ads

  • Makrosomia bisa menyebabkan kesulitan saat proses persalinan.
  • Jaringan vagina bisa berisiko tinggi mengalami sobek.
  • Terjadi pendarahan.
  • Ruptur rahim.

Risiko pada janin 

  • Mengalami distosia bahu saat proses melahirkan.
  • Kadar gula darah yang lebih rendah.
  • Mengalami obesitas.
  • Sindrom metabolik termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol abnormal.

Makrosomia pada janin bisa dideteksi selama masa kehamilan namun sayangnya tidak mudah. Melalui USG biasanya dapat terlihat perkiraan berat bayi dalam kandungan. Biasanya dokter melihat dua acuan untuk mengetahui kondisi makrosomia. Yaitu dengan tinggi fundus uteri sudah melebihi batas normal dan kelebihan cairan ketuban.

Itu mengapa sangat penting mwmeriksakan kondisi kehamilan setaip bulannya untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuha bayi serta mencegah adanya komplikasi kehamilan yang membahayakan kondisi ibu hamil dan janin.

(Foto: glerum photograpy) 

YesDok Ads