10 Menit Olahraga Tingkatkatkan Kemampuan Kognitif

January 20, 2020 | Kaifia

Orang sedang jogging.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa 10 menit berolahraga bisa meningkatkan kinerja dalam segala aktivitas. Jadi, lain kali Anda perlu mengembangkan kemampuan kognitif, pertimbangkan jogging di sekitar blok rumah Anda.

Selama beberapa tahun terakhir, telah ada minat besar dalam hubungan antara aktivitas fisik dan kesehatan mental. Semakin jelas bahwa ada tautan positif.

Misalnya, menjadi aktif secara fisik telah terbukti mampu menangkal penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.

Olahraga juga dapat melindungi dari penyakit Alzheimer. Danaktivitas fisik muncul untuk meningkatkan kinerja akademis anak-anak dari waktu ke waktu.

Sebuah ulasan, menjelaskan olahraga yang berlangsung sekitar 1 jam memiliki manfaat yang signifikan dalam mengontrol emosi, mengontrol penghambatan, memori yang bekerja, dan fleksibilitas kognitif.

Studi lain menemukan bahwa 20 menit berolahraga bisa meningkatkan kesehatan mental. Tetapi apa jumlah olahraga terkecil yang dapat memberikan manfaat yang terukur bagi otak?

Baru-baru ini, para peneliti dari Western University di Ontario, Kanada, mencoba memahami apakah ada aktivitas minimum yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi otak seseorang. Kelompok studi ini dipimpin oleh Prof. Matthew Heath, pengawas di Program Pascasarjana Neuroscience.

Dia menjelaskan pentingnya penelitian ini, dengan mengatakan, "Beberapa orang tidak dapat berkomitmen untuk latihan jangka panjang karena waktu atau kapasitas fisik."

Bagi seseorang yang merasa sulit untuk bergerak, mengetahui bahwa berolahraga sedikit pun dapat dapat menghadirkan sebuah motivasi untuk berolahraga.

Untuk studi saat ini, peserta dapat duduk dan membaca majalah selama 10 menit atau melakukan aktivitas sedang hingga bersemangat selama 10 menit dengan sepeda kardio.

Setelah kegiatan, kekuatan otak para peserta dinilai. Dengan menggunakan alat pelacak mata yang canggih, mereka mengukur waktu reaksi mereka terhadap pergerakan mata yang menantang secara kognitif.

Untuk studi  ini, orang diminta untuk terpaku pada titik kecil. Individu diminta untuk menggerakkan mata mereka ke arah yang berlawanan dari stimulus. Jadi, jika stimulus muncul di sebelah kiri dari target awal, peserta harus melihat ke kanan.

Hasil studi baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Neuropsychologia.

 

Temuan ini bisa menjadi penting untuk berbagai macam orang misalnya, siapa saja yang menderita demensia tahap awal dan mungkin tidak dapat bergerak dalam waktu yang lama.

Seperti dikatakan Prof. Heath, "Ini menunjukkan bahwa orang dapat bersepeda atau berjalan cepat untuk waktu yang singkat, bahkan sekali, dan dapat menemukan manfaat secara langsung."

(Foto: independent.co.uk)

YesDok Ads