WHO Peringatkan Bahaya Mematikan Virus Marburg yang Terjadi di Ghana

July 21, 2022 | Helmi

ilustrasi virus marburg

Ketika pandemi COVID-19 belum juga usai, sebuah wabah yang kemungkinan mematikan terjadi di Ghana. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah tersebut disebabkan oleh virus Marburg, yang mana memiliki gejala seperti diare, demam, mual, dan muntah, yang dapat menyebabkan kematian.

Dilaporkan dua orang telah tertular Marburg virus, dan keduanya meninggal tak lama setelah dirawat di rumah sakit. Satu kasus melibatkan seorang pria berusia 26 tahun, yang meninggal pada 27 Juni, sementara kasus lainnya adalah seorang pria berusia 51 tahun, yang meninggal pada 28 Juni - hari yang sama ia dirawat di rumah sakit karena virus.

Kedua kasus tersebut tidak berhubungan dan ditemukan oleh Institut Pasteur di Dakar, Senegal, melalui pengujian sampel dari dua pasien yang berasal dari wilayah Ashanti selatan Ghana.

WHO telah menyelidiki wabah tersebut bersama dengan otoritas kesehatan di wilayah Ashanti. Badan tersebut memperingatkan penduduk negara itu tentang risiko dan bahaya virus Marburg serta menyediakan APD.

Lebih dari 90 kontak dari kedua pria itu telah diidentifikasi dan saat ini sedang dipantau. “Otoritas kesehatan telah merespons dengan cepat, bersiap untuk kemungkinan wabah. Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg dapat dengan mudah lepas kendali,” kata Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dalam sebuah pernyataan.

Marburg adalah penyakit terkait demam yang sangat menular dari keluarga yang sama dengan Ebola. Menurut pejabat WHO, ini adalah kedua kalinya virus terdeteksi di Afrika Barat, di mana Guinea mengkonfirmasi satu kasus dalam satu wabah pada tahun 2021.

Virus mematikan ini ditularkan dari kelelawar buah dan menyebar ke manusia melalui cairan tubuh, permukaan, dan bahan. Orang yang tertular virus Marburg biasanya mengalami demam mendadak, sakit kepala parah, dan malaise yang dapat berkembang menjadi gejala hemoragik parah dalam waktu tujuh hari.

Menurut WHO, tingkat kematian dari Marburg berkisar antara 24% hingga 88%, tergantung pada jenis virus dan kualitas manajemen kasus. Tidak ada vaksin atau perawatan saat ini yang disetujui untuk mengobati virus.

YesDok Ads