Sobat YesDok, Anda pasti sudah mengetahui berita yang sempat viral melalui TikTok, terkait  kamar kos yang penuh dengan sampah beberapa waktu lalu yang dibagikan oleh tetangga kosnya. Kejadian ini menjadi pembicaraan hangat di medsos khususnya di Twitter pada 13 / 7 / 2020 lalu.
 

Dikutip dari Kompas.com, pernyataan oleh dr Dharmawan SpKJ, menyatakan bahwa “kondisi tersebut tidak dapat dipastikan secara tepat bahwa penderita mengidap Hoarding Disorder. Namun bisa jadi benar kondisi tersebut adalah Hoarding, karena gejala utamanya penderita memiliki kecenderungan untuk menyimpan barang tak terpakai.”
 

Menurut dr Heriani SpKJ, sehingga perlu dilakukan diagnosis secara langsung dengan penderita untuk memastikannya, karena berdasarkan pengamatan melalui video, rasanya bukan sekedar hoarder namun ada indikasi penyakit lainnya.”

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

Mengenal Hoarding Disorder

Hoarding disorder merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan perilaku penderitanya kesulitan untuk melepaskan, membuang, ataupun berpisah dengan harta benda karena memiliki keyakinan bahwa masih memerlukannya. 
 

Kondisi ini disertai dengan rasa emosional oleh penderitanya yang merasa tertekan saat berpikir untuk membuang barang-barangnya. Perilaku ini disertai dengan kebiasaan oleh penderita untuk menyimpan atau mengumpulkan barang dalam jumlah besar secara bertahap.
 

Kondisi ini menyebabkan ruangan menjadi sangat sesak dan sempit karena dipenuhi dengan tumpukan barang-barang dan terlihat berantakan. Seseorang yang mengidap hoarding tidak akan merasakan kekacauan tersebut sama sekali.

 

Berikut ini beberapa penyebab dari hoarding disorder, antara lain:

• Meyakini barang-barang yang dimilikinya unik dan perlu untuk dikoleksi bahkan merasa akan membutuhkannya suatu saat nanti.
   
• Merasa terhubung secara emosional dengan barang-barang, seperti memiliki kenangan di masa lalu, mewakili orang ataupun cinta.
   
• Merasakan kesendirian ataupun tinggal sendirian, sehingga membutuhkan keramaian pada ruangannya agar membuatnya nyaman.
   
• Memiliki riwayat keluarga dengan kebiasaan yang serupa.
   
• Menderita anxiety.
   
• Menderita demensia.
   
• Menderita stress dan depresi.
   
• Memiliki masalah inner child.

Gejala Hoarding Disorder

Berikut ini merupakan gejala hoarding disorder, antara lain:
 

• Kesulitan melepaskan sesuatu (membuang, menjual, ataupun menyumbang).
   
• Suka menumpuk-numpuk barang.
   
• Sering tidur dengan barang-barang di atas tempat tidur.
   
• Belanja berlebihan dan suka mengoleksi.
   
• Kesulitan menyusun dan mengkategorikan barang-barang.
   
• Cenderung mengisolasi diri dari lingkungan.
   
• Tidak suka membiarkan orang lain menyentuh dan memasuki kamarnya.
  
  
  
   

Jika anda memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuat dirinya rentan mengalami masalah mental di masa depan. 
 

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.

REFERENSI

ttps://www.nhs.uk/mental-health/conditions/hoarding-disorder

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hoarding-disorder/symptoms-causes/syc-20356056

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/14/110500765/viral-unggahan-kamar-isi-sampah-disebut-hoarding-disorder-ini-kata-dokter?page=all