Sobat YesDok, apakah anda pernah bertemu dengan seseorang yang terlihat sangat santai dalam menjalani hidup? Namun suatu hari anda mendengar kabar mengenai kabar buruk dirinya sering melakukan self harm hingga percobaan bunuh diri.
Hal tersebut tentunya membuat anda bertanya-tanya, separah apa kehidupan yang sedang ia jalani dan hadapi. Mengapa dirinya selalu terlihat tenang dan santai dalam menjalani kesehariannya di hadapan semua orang, hingga ia pun tidak menunjukan gejala-gejala depresi sama sekali dalam interaksi sosialnya.
Hal ini sungguh memilukan dan menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan orang terdekat dan selalu berusaha untuk deep talk dengannya. Karena mencegah tindakan bunuh diri merupakan tanggung jawab kita semua loh sobat YesDok.
Oleh karena itu, anda harus menyimak penjelasan mengenai duck syndrome di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Duck Syndrome
Duck syndrome merupakan kondisi yang menandakan seseorang sedang mengalami tekanan mental yang sangat tinggi, namun dirinya tetap terlihat tenang dan santai sebagai upaya untuk mengelabui lingkungan sosialnya. Seseorang dengan kondisi ini terlihat sangat menikmati kehidupannya, bahkan hal ini membuat orang lain menjadikannya role model karena kehidupan yang ia jalani terlihat sempurna.
Kondisi ini dinamakan duck syndrome karena merujuk pada gaya hidup bebek saat menjalani kehidupannya. Bebek terlihat sangat santai dan tenang berenang dipermukaan air, padahal kakinya terus berjuang dengan keras agar terus berada di atas permukaan air. Tidak ada yang tahu jika bebek sangat kesulitan dalam menjaga kestabilan tersebut. Hanya terlihat bahwa bebek sangat menikmati kehidupannya seperti tanpa beban.
Berikut ini beberapa penyebab duck syndrome, antara lain:
- Seorang alpha female dan terlalu independen dan terlalu memaksa diri
- Inner child yang terluka sehingga ia ingin terlihat memiliki kehidupan sempurna
- Tuntutan prestasi akademis yang tinggi oleh keluarganya
- Mengidap hustle culture karena ambisi
- Mengidap skizoid sehingga merasa dirinya tidak butuh pertolongan
- Terobsesi menjadi seorang perfeksionis
Ciri - Ciri Mengidap Duck Syndrome
Berikut ini ciri-ciri seseorang mengidap duck syndrome, antara lain:
- Terlihat tenang namun jiwanya sangat tertekan
- Sering membandingkan diri dengan orang lain
- Memaksa dirinya untuk selalu berambisi agar memenuhi ekspektasinya
- Terlihat perfeksionis dan sempurna
- Sering terlihat menyendiri dan sangat independen
- Seorang yang sangat berprestasi dan cemerlang
- Selalu memanipulasi keadaan dan situasi dirinya
- Selalu mengatasi masalah dengan cara silent treatment
- Sulit akrab dengan orang lain karena memiliki trust issue
Penanganan Duck Syndrome
Berikut ini beberapa cara mengatasi duck syndrome, antara lain:
- Melatih diri untuk mencintai diri sendiri
- Menetapkan batasan diri terhadap segala aspek (belajar, bekerja dan sosial)
- Berusahalah untuk lebih ekspresif dan deep talk kepada orang yang dipercaya
- Manajemen waktu anda dan sediakan waktu untuk olahraga dan relaksasi diri
- Bergabung dengan kelompok diskusi mental health
- Membangun lebih banyak koneksi dan interaksi sosial
- Temukan kegemaran baru
- Berhenti memaksakan diri jika sudah mengalami burn out
Jika anda masih kesulitan untuk mengontrol diri, sebaiknya anda berkonsultasi kepada psikolog untuk bisa mengontrol perasaan anda. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://psychcentral.com/blog/teens-the-duck-syndrome#recap
