MENGGERTAKKAN GIGI SAAT TIDUR, KENALI DAMPAK DARI SLEEP BRUXISM

September 27, 2023 | Dea

bruxism, sleep, gigi, rahang, otot, stress, lifestyle, psikologis, fisik

Sobat YesDok, anda tahukah anda kebiasaan menggertakan gigi saat tidur? Meskipun hal ini cukup asing namun ternyata hal ini bisa saja terjadi pada diri anda tanpa disadari loh. Karena terjadinya saat tidur otomatis anda tidak akan sadar dengan kondisi tubuh anda sendiri kecuali teman yang tidur disebelah anda.


 

Oleh karena itu, simak penjelasan terkait bruxism di bawah ini, sebagai berikut.


 


 

Penyebab Bruxism


 

Bruxism adalah kondisi saat anda tanpa sadar menggeretakkan gigi saat tertidur,  hal ini terjadi karena gerakan aktivitas otot rahang secara berulang-ulang menggesek gigi pada rahang atas dan rahang bawah seperti mengasah satu sama lainnya.

 

Bruxism terdiri dari dua jenis, antara lain:
 

  • Awake Bruxism
     

Kondisi menggertakkan gigi dalam keadaan sadar hal ini dapat dipicu karena sedang cemas, stress, dan bingung. Meskipun secara sadar dilakukan, namun hal ini seperti kebiasaan yang berasa dari bawah alam sadar. Sehingga kondisi ini dapat dihentikan ketika penderitannya teralihkan ke fokus yang lain.


 

  • Sleep Bruxism
     

Kondisi ini terjadi pada saat tertidur dan dapat mengganggu kenyamanan orang yang tidur di sebelahnya ataupun pasangan. Selain itu, kondisi ini menggunakan tenaga sekitar 250 pon, yang dapat menyebabkan peradangan pada rahang dan terkikisnya gigi. 




 

Gejala Sleep Bruxism


 

Berikut ini beberapa gejala pada sleep bruxism antara lain:

 

  • Gigi menjadi terkikis, patah ataupun menjadi rata
     
  • Rasa sakit dan sensitif pada gigi
     
  • Otot rahang yang lelah atau tegang
     
  • Terasa pegal pada rahang
     
  • Nyeri pada area sekitar leher dan telinga
     
  • Sakit kepala
     
  • Struktur gigi menjadi buruk
     
  • Gigi menjadi rapuh



 

Berikut ini beberapa faktor penyebabnya, antara lain:

 

  • Faktor genetik
     
  • Tingkat stress yang tinggi
     
  • Pola tidur tidak teratur
     
  • Gaya hidup tidak sehat
     
  • Obat-obatan seperti antipsikotik, amfetamin dan SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif).




 

Penanganan Bruxism
 

Berikut ini beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain:

 

  • Pemakaian pelindung gigi saat tidur agar mencegah kerusakan pada gigi
     
  • Pemasangan crown gigi baru
     
  • Biasakan diri untuk tidur tepat waktu secara konsisten
     
  • Mengonsumsi obat pelemas otot sebelum tidur
     
  • Melakukan suntik botox agar dapat melemaskan otot rahang yang kaku
     
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri
     
  • Melakukan yoga dan meditasi
     
  • Terapi biofeedback untuk mengontrol aktivitas otot rahang

 

  • Mengurangi kecemasan dan overthinking



 

Sebaiknya anda melakukan konsultasi kepada dokter gigi dan psikiater agar dapat ditangani dengan baik. Jika anda bingung harus mulai dari mana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah  ataupun membuat janji temu dengan ahlinya. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh. 







 

REFERENSI


 

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2351/bruxism

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bruxism/symptoms-causes/syc-20356095#:~:text=Sleep%20bruxism%20is%20considered%20a,in%20breathing%20(sleep%20apnea).

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10955-teeth-grinding-bruxism

YesDok Ads