HYPER-INDEPENDENCE PERLU DISEMBUHKAN ATAU DIPERTAHANKAN GAK SIH?

October 17, 2023 | Dea

hyperindependence, mandiri, independen, emosional, alpha, egois, workaholic

Sobat YesDok, pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang sangat berpendirian teguh dan selalu tegas bahkan terhadap dirinya sendiri? Seseorang dengan kepribadian ini cenderung tidak membutuhkan pertolongan siapapun.


 

Sikapnya yang selalu memprioritaskan pekerjaan dan hal-hal yang berkaitan dengan  keprofesionalan dibanding perasaan dan hubungan personalnya, baik terhadap keluarga, teman bahkan pasangan.

 

Namun, apakah menjadi hyper independence sesuatu yang harus dipertahankan atau disembuhkan ? oleh karena itu, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.







 

Mengenal Hyper Independence


 

Hyper independence merupakan perspektif yang mengedepankan mekanisme kemandirian yang berlebihan terhadap diri sendiri. Seseorang yang berpegang pada pendirian ini tidak mempercayai orang disekitarnya, menolak bantuan dan terlalu banyak menanggung tanggung jawab dalam hidupnya.

 

Pendirian ini terbentuk karena trauma dari masa lalu dan dirinya yang  terbiasa hidup tanpa adanya role model  atau sosok pembimbing yang dapat menginspirasinya dalam hidup. Sehingga dirinya terpaksa mengandalkan diri sendiri dalam menyelesaikan segala urusan.


 

Berikut ini beberapa penyebab terbentuknya sikap hyper independence, antara lain:


 

  • Mengalami trauma inner child pada anak karena kurangnya kasih sayang, dukungan dan perlindungan semasa kecil.
     
  • Selalu menekan perasaan dan mengabaikannya hingga mengalami emotional baggage.
     
  • Mengalami kehilangan yang traumatis oleh orang yang dicintai.





 

Karakteristik Hyper Independence


 

Berikut ini beberapa karakteristik hyper-independence, antara lain:


 

  • Workaholic
     

Selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan dan memprioritaskan kesibukan daripada hubungan personal.

 

  • Anti Minta Tolong
     

Dirinya sangat tegas, efisien, dalam merencanakan segala hal. Sehingga tidak ada cela baginya untuk meminta tolong. Karena hal itu dianggap suatu kegagalan baginya.


 

  • Menutup Diri
     

Selalu menekan diri untuk melakukan hal-hal produktif bagi dirinya, membuatnya mengisolasi diri dari interaksi sosial. Sehingga dirinya tidak ekspresif dan selalu menyembunyikan emosi.


 

  • Selalu Mengambil Keputusan Sepihak
     

Selalu bertentangan dengan orang lain dan cenderung egois dan perfeksionis. Sehingga dirinya akan merasa sangat frustasi jika rencana yang disusun tidak berjalan sesuai standarnya.



 

  • Benci Dilibatkan Secara Emosional
     

Dirinya cenderung tidak berperasaan dan tidak peka. Meskipun sangat hebat dalam segala hal, tetapi seorang hyper independence tidak cerdas secara emosional. Jika ada orang lain yang mengharapkan dan membutuhkannya, dirinya akan menghindari hal tersebut. Sikap ini adalah bentuk defense mechanisms agar dirinya tidak mudah terluka dan bahagia.







 

Mempertahankan sikap kemandirian berlebihan ini tidak baik dan harus segera diatasi, Jika anda memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuatnya rentan mengalami gangguan mental. 


 

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.





 

REFERENSI



 

https://healthmatch.io/ptsd/hyper-independence-trauma#hyper-independence-versus-hypervigilance

https://www.verywellmind.com/hyper-independence-and-trauma-5524773

https://www.choosingtherapy.com/hyper-independence-trauma/

YesDok Ads