Sobat YesDok, pernahkah anda menyimpan perasaan adiksi terhadap sesuatu, seperti mendambakan kehadiran seseorang yang telah pergi dari hidup anda, berusaha untuk melakukan self harm dengan cutting kulit lengan, ataupun adiksi terhadap rokok, alkohol bahkan lebih parah kecanduan obat tidur ataupun obat terlarang.
Tentunya hal di atas merupakan tindakan yang memberikan sensasi kepuasan tersendiri bagi seseorang, meskipun dengan cara yang ekstrim. Kondisi ini dinamakan emotional pain.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Emotional Pain
Emotional pain merupakan kondisi rasa sakit emosional atau luka yang berasal dari sumber non fisik. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, pengalaman yang terbentuk di masa lalu membawa luka batin yang tidak sembuh dan terus memburuk seiring berjalannya waktu.
Umumnya kondisi ini tidak disadari oleh pengidapnya saat pertama kali suatu peristiwa menoreh luka terjadi, namun lambat laun kondisi ini semakin buruk dan menimbulkan efek-efek yang berbeda, seperti bentuk depresi, tertekan, hingga adiksi.
Kondisi ini sering kali diabaikan dan dianggap tidak terlalu serius seperti luka fisik, namun diibaratkan seperti tertusuk sesuatu yang tumpul berulang-ulang kali, maka rasa sakitnya dapat lebih parah daripada tertusuk benda tajam.
Kondisi emotional pain ini dipicu oleh pikiran, sehingga antara rasa sakit mental dan emosional saling berhubungan. Dampaknya dapat berbeda-beda dalam mempengaruhi seseorang saat menangani emosinya, seperti menjadi pribadi yang tertutup, lebih agresif, kecanduan hal-hal tertentu, bahkan menjadi ceroboh ataupun hidup dengan sesuka hati seperti kriminal.
Berikut ini penyebab emotional pain pada seseorang, antara lain:
- Kesedihan yang berlarut-larut
- Emosi yang dipendam
- Mengidap kecemasan anxiety
- Merasa bersalah terhadap diri sendir
- Selalu diabaikan dan ditinggalkan
- Diperlakukan diskriminatif
- Pernah dibully
Dampak Emotional Pain Bagi Tubuh
Berikut ini merupakan dampak emotional pain bagi tubuh pengidapnya, antara lain:
- Mengalami gangguan pencernaan
- Mengalami sakit kepala
- Merasa nyeri otot terutama di leher
- Kecanduan terhadap obat tidur dan alkohol
- Kecanduan rokok
- Kecanduan melakukan self harm
- Rentan mengalami passive suicidal thoughts
- Kecanduan seks bebas
- Kecanduan berjudi
- Kecanduan berbelanja yang tidak penting
- Obsesi terhadap bentuk tubuh
- Kesulitan berkonsentrasi
- Merasa kelelahan
- Mengidap anger issues
Jika anda memiliki keluarga dengan riwayat tersebut, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena penyebab ini dapat membuatnya rentan mengidap gangguan mental di masa depan.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.verywellmind.com/physical-pain-and-emotional-pain-
https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000417.htm
https://www.acfmw.com/how-to-cope-with-emotional-pain
