5 TAHAPAN JATUH CINTA TERJADI DALAM OTAK

March 21, 2024 | Dea

5 tahap pria jatuh cinta, tahapan jatuh cinta, tahapan wanita jatuh cinta, tahap cowok jatuh cinta, tahap jatuh cinta, tahap orang jatuh cinta, tahap tahap jatuh cinta sains, yesdok

Sobat Yesdok, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa jatuh cinta memicu respons neurologis yang unik, menghasilkan euforia, kegembiraan, dan ikatan emosional dengan pasangan, selain perasaan yang terlibat.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.


 

5 Tahapan Jatuh Cinta 

Berikut ini beberapa tahapan jatuh cinta terjadi dalam otak, antara lain:
 

1. Pencarian dan Penarikan Awal

Ketika seseorang mulai merasa tertarik pada seseorang secara fisik atau emosional, atau ketika mereka melihat objek cinta potensial, otak mereka melakukan aktivitas yang berkaitan dengan motivasi, dorongan seksual, dan imbalan. Ini adalah tahap pertama proses jatuh cinta.

Penelitian menunjukkan bahwa dopamin, neurotransmitter yang meningkatkan rasa gembira dan mendorong untuk mendekati pasangan yang menarik hati, memainkan peran penting dalam tahap ini.
 

2. Berkembangnya Obsesi dan Ketertarikan Mendalam

Setelah tahap penarikan awal, orang mungkin menjadi lebih tertarik dan posesif terhadap pasangan mereka. Pada tahap ini, otak melepaskan hormon seperti vasopresin dan oksitosin, yang membantu membangun ikatan emosional yang kuat.

Karena peranannya dalam meningkatkan keintiman dan ikatan emosional antara dua orang, oksitosin sering disebut sebagai "hormon cinta".
 

3. Perasaan Euforia dan Kebersamaan

Individu mungkin merasakan euforia dan kebersamaan dengan pasangan mereka saat hubungan mereka semakin kuat. Ini disertai dengan peningkatan aktivitas di area otak yang berhubungan dengan penghargaan dan kepuasan, seperti nukleus akumbens.

Pada tahap ini, kadar hormon dopamin dan serotonin meningkat, yang menghasilkan perasaan senang dan kebahagiaan yang berkelanjutan.
 

4. Pengorbanan dan Keterikatan yang Mendalam

Saat hubungan terus berkembang, individu cenderung menjadi semakin terikat secara emosional dan mulai merasakan keterikatan yang mendalam terhadap pasangan, yang mencakup perasaan ingin melindungi, merawat, dan berbagi pengorbanan demi kebahagiaan pasangan.

Meningkatnya aktivitas di area otak yang berkaitan dengan empati dan perasaan sosial pada tingkat neurologis menunjukkan bahwa individu semakin memperhatikan kebutuhan dan perasaan pasangan mereka.
 

5. Stabilitas dan Keterikatan Jangka Panjang

Terakhir, tahap terakhir dari proses jatuh cinta adalah membangun ikatan yang bertahan lama dan stabilitas dalam hubungan. Pada tahap ini, seseorang merasa nyaman dan puas dalam hubungan mereka, dan otak mengalami pengaturan ulang untuk memperkuat ikatan emosional yang telah terbentuk sebelumnya.

Studi menunjukkan bahwa pasangan yang telah lama berhubungan mungkin mengalami peningkatan rasa keamanan dan dukungan dalam hubungan mereka, serta penurunan kadar hormon stres.
 

Meskipun pengalaman cinta setiap orang berbeda-beda, proses neurologis yang terjadi saat jatuh cinta biasanya mengikuti pola yang sama. Dengan memahami lebih jauh tentang bagaimana otak menanggapi cinta, kita dapat lebih memahami rumitnya pengalaman emosional ini dan menghargai kekuatan ikatan manusiawi yang dapat dibuat oleh cinta.


 

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.




 

REFERENSI

https://www.verywellmind.com/what-happens-in-your-brain-when-you-fall-in-love-7971808

https://thedaily.case.edu/heres-what-happens-in-your-brain-when-you-fall-in-love/

https://www.apa.org/topics/marriage-relationships/brain-on-love

 

YesDok Ads