SAYA POSITIF COVID-19, HARUSKAH RAWAT DI RUMAH SAKIT?

January 12, 2021 | Dr. Marshell Timotius Handoko, S.Ked

isolasi mandiri COVID

Per-11 Januari 2021, menteri kesehatan RI Budi Gunawan Sadikin lewat siaran PERS menyatakan semakin minimnya ketersediaan tempat tidur ruang rawat di rumah sakit rujukan COVID dan menghimbau bagi pasien positif COVID dengan kondisi tidak demam dan tidak sesak untuk melakukan isolasi mandiri, tidak perlu perawatan di rumah sakit. Karena rumah sakit untuk pasien COVID gejala sedang berat.  

 

Hal ini tentunya menjadi kecemasan bagi masyarakat umum, kekhawatiran utama yaitu apakah tidak berbahaya jika hanya melakukan isolasi mandiri dirumah? Atau haruskah saya di rawat di rumah sakit? 

 

Ditengah kondisi rumah sakit hampir penuh dan kesulitan untuk mendapat tempat tidur rawat dirumah sakit, baiknya anda tidak tambah panik dan membuat kondisi immunitas anda menjadi semakin terganggu. 

 

Indikasi Rawat Rumah Sakit

Berikut indikasi bahwa anda memerlukan perawatan lanjutan di rumah sakit saat dinyatakan positif COVID:
 

  • Kondisi adanya gangguan dalam proses makan atau minum, sehingga kondisi anda melemah. Faktor gizi menjadi penentu utama untuk pemulihan daya tahan tubuh dalam melawan virus penyebab COVID. 
  • Demam tinggi konsisten diatas 38 derajat Celcius yang tidak menurun (tidak respon) dengan obat penurun demam dan rehidrasi (konsumsi cairan). Tentunya anda harus memiliki termometer di rumah dan melakukan pengukuran suhu secara berkala. 
  • Nafas cepat (peningkatan frekuensi nafas diatas normal) seperti orang sedang berlari padahal dalam kondisi istirahat. Berikut patokan frekuensi nafas normal sesuai usia:
    • bayi baru lahir : 40-60 kali/menit
    • anak 1 tahun : 30-40 kali/menit
    • anak 3 tahun : 25-30 kali/menit
    • anak 5-7 tahun : 20-15 kali/menit
    • anak 10-15 tahun : 15-20 kali/menit
    • dewasa : 12-20 kali/menit
  • Saturasi atau kadar oksigen (SpO2) dalam darah kurang dari 98%. Untuk mengetahui nilai ini, harus diukur dengan alat pengukur oksigen darah (pulse oxymeter). Tentunya anda harus memiliki alat ini, yang anda bisa dapatkan dengan harga berkisar Rp.100.000,- hingga Rp.300.000,- an.
  • Adanya gangguan atau perubahan kesadaran. Secara mudah hal ini dapat dinilai dengan membandingkan dengan kondisi normal sehari-hari pada pasien positif COVID. 
  • Kondisi penyakit bawaan tidak terkontrol dengan obat rutin. Contohnya seperti hipertensi, diabetes yang tidak terkontrol (lakukan pengecekan mandiri sesuai penyakit, tensimeter untuk hipertensi, cek gula darah untuk diabetes). Namun jika masih dapat dikontrol dengan penyesuaian dosis obat dirumah dan terkontrol, maka anda tidak perlu perawatan rumah sakit. 

 

Jika anda positif COVID dan tidak memiliki gejala diatas, maka anda tidak perlu perawatan di rumah sakit. Anda dapat melakukan isolasi mandiri dengan fasilitas yang sesuai dan memenuhi syarat. YesDok siap 24 jam menyediakan pendampingan video call dokter selama anda menjalani isolasi mandiri. Ceritakan keluhan anda dengan nyaman dan aman dengan video-call langsung dengan dokter YesDok.

 

YesDok Ads