Setiap organ tubuh bisa menunjukkan bagaimana kondisi kesehatannya dengan berbagai indikasi. Seperti urine yang bisa Anda jadikan indikator kesehatan tubuh, baik orang dewasa maupun bayi. Pada normalnya, urine tidak berbau.

Urine merupakan air dari sisa limbah yang terdiri dari racun dan zat sisa metabolisme yang disaring oleh ginjal. Aroma urine ini dipengaruhi  oleh tinggi atau rendahnya kandungan air dan zat sisa tersebut. Selain itu, bau tajam pada urine bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut penyebab bau urine pada si kecil menyengat dan tajam:

Bayi mengalami dehidrasi

Salah satu penyebab bau urine pada si kecil adalah kebutuhan cairan pada tubuh yang tidak terpenuhi dengan baik. Si kecil yang mengalami dehidrasi  bisa dilihat dari tanda seperti mulut dan bibir yang kering, tidak mengeluarkan air mata saat menangis dan bayi tampak lemah.

Infeksi saluran kencing

Bila bau urine yang menyengat pada bayi disertai dengan demam dan bayi lebih rewel dari biasanya. Bisa jadi penyebabnya karena infeksi saluran kencing. Meski bukan penyakit menular, untuk memastikannya segera periksakan kondisi kesehatan si kecil ke dokter.

Makanan yang dikonsumsi

Bau urine yang menyengat bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Beberapa makanan seperti asparagus, bawang putih dan bombay dapat memengaruhi bau urine. Makanan ini bukan hanya yang dikomsumsi oleh si kecil saja tetapi juga pada ibu yang masih menyusui ASI.

Kapan harus ke dokter?

Bayi yang sehat seharusnya mengeluarkan urine berwarna kuning jernih dan tidak berbau. Bila bau urine ini terus menerus terjadi semakin parah. Disertai dengan gejala lainnya seperti demam lebih dari 3 hari, muntah, bahkan terdapat darah pada popoknya. Segera periksakan kondisi tersebut untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

(Foto: first 5 california)