Peduli MERS

January 03, 2020 | Kaifia

Sekumpulan orang sedang naik haji.

MERS selalu jadi isu kesehatan bagi jamaah haji dan umroh Indonesia

Salah satu virus yang berbahaya di dunia saat ini adalah MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang menginfeksi manusia hingga menyebabkan penyakit, seperti demam, batuk, sesak napas, dan gagal ginjal, bahkan bisa menyebabkan kematian. Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa virus ini pertama kali ditemukan di Arab Saudi dan menjadi isu saat penyelenggaraan ibadah haji.

Sudah banyak analisis tentang penyebaran virus MERS. Namun, virus ini ternyata juga bisa terjadi karena cairan batuk atau bersin, bersentuhan dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi dengan virus dan bersentuhan langsung dengan penderita MERS tanpa menggunakan pelindung.

Untuk menghindarkan virus ini sebenarnya mudah. Berikut beberapa tips.

  • Membersihkan tangan dengan sabun dan air selama 20 detik.

  • Hindari menyentuh beberapa organ tubuh, seperti mata, hidung dan mulut Anda jika tangan belum dibersihkan.

  • Jangan lupa untuk membersihkan apa pun yang pernah disentuh dengan tangan, seperti gagang pintu atau telepon genggam Anda.

  • Menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk dengan dengan tisu dan kemudian buanglah tisu pada tempat sampah.

  • Jika Anda mengetahui seseorang sudah terkena infeksi MERS, maka hindari bersentuhan langsung, termasuk saat menggunakan alat-alat makan.

Anda bisa berbagi pengetahuan tentang bagaimana menanggulangi virus MERS ini kepada orang-orang di sekitar. Namun, jika Anda menemukan beberapa orang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala terkena virus MERS, seperti berkurangnya nafsu makan, mual muntah, nyeri perut, diare, radang selaput jantung, hingga gangguan pembekuan darah, tidak ada salahnya Anda mengajaknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Dr. Edmond Analau dari Siloam Hospitals Lippo Vilage berbagi seperti apa pemeriksaan yang dilakukan secara ilmiah untuk mengetahui apakah Anda terkena virus MERS atau tidak, di antaranya adalah :

Riwayat kesehatan atau penyakit

Dokter akan menanyakan tentang aktivitas yang Anda lakukan, seperti apakah Anda pernah berkunjung ke negara-negara di Semenanjung Arab, atau apakah Anda pernah bersentuhan langsung dengan seseorang yang sudah terkena virus MERS dalam waktu 14 hari terakhir.

Pemeriksaan darah

Dokter akan melakukan pemeriksaan darah rutin untuk mengetahui fungsi organ tubuh seperti hati, ginjal, atau mengetahui apakah telah terjadi pembekuan darah.

Foto X-ray dada

Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah terjadinya gangguan saluran pernapasan pada paru-paru Anda. Gangguan pernapasan merupakan penyakit awal yang bisa menyebabkan manusia terjangkit virus MERS.

Pemeriksaan khusus

Dokter akan melakukan tes serologi dengan Reserve Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Tes ini bermaksud untuk mengambil sampel cairan yang tersimpan pada saluran pernapasan dan kemudian diidentifikasi apakah virus MERS sudah ada dalam tubuh atau tidak.

Hingga saat ini vaksin untuk menyembuhkan penyakit MERS ini belum ada, namun beragam pencegahan yang cepat bisa meminimalisasi virus ini menyerang tubuh Anda.

(Foto: tribune,com.pk)

YesDok Ads