Minuman Alkohol Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Payudara

May 28, 2022 | Aqiyu

mengonsumsi alkohol

Kanker payudara merupakan pembunuh peringkat nomor satu pada wanita di Indonesia. Kanker payudara terjadi ketika terbentuknya sel-sel pada jaringan payudara yang tidak terkendali. Risiko kanker payudara bisa meningkat akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan meminum minuman beralkohol.

Beberapa ahli mengatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 5% terutama pada wanita. Mengonsumsi sekitar satu gelas alkohol atau setara dengan 10 gram alkohol sehari terbukti meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara hingga 7-10%. Bahkan mengonsumsi lebih dari empat gelas alkohol dalam satu waktu atau disebut juga bringe drinking dinilai berisiko lebih tinggi menjadi 21% dibandingkan Wanita yang tidak mengonsumsi alkohol. Semakin banyak alkohol yang masuk ke dalam tubuh maka semakin tinggi pula risiko kanker payudara yang mengintai. 

Pasalnya, alkohol bisa menjadi racun dan merusak DNA sehingga membuat sel-sel tubuh sulit untuk memperbaiki dirinya. Selain itu, perlu diketahui bahwa sel payudara Wanita sangat aktif dan reseptif terhadap hormon estrogen. Baik pada wanita pre dan pasca menopause, dimana kadar hormon estrogen yang meningkat dalam tubuh bisa memicu terjadinya kanker payudara.

YesDok Ads

Selain itu, usia juga sangat menentukan tinggi rendahnya risiko kanker payudara pada wanita. Bila kebiasaan mengonsumsi alkohol dimulai sejak usia remaja, risiko kanker payudara jelas lebih besar. Setidaknya terjadi peningkatan sekitar 7-10% risiko kanker payudara untuk setiap gelas alkohol yang diminum setiap hari. Sementara perlu diketahui pula jenis minuman beralkohol yang paling berisiko meningkatkan kanker payudara. Sejumlah studi menyebutkan risiko kanker payudara dipengaruhi oleh jenis minuman alkohol yang dikonsumsi diantaranya anggur merah dan bir.

Namun tidak perlu khawatir karena risiko kanker payudara dapat menurun dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Salah satunya rutin melakukan olahraga ringan misalnya lari atau bersepeda. Serta membatasi mengonsumsi daging merah, diet tinggi kalsium, mengonsumsi makanan sehat yang dilengkapi dengan buah dan sayuran hijau hingga makanan yang mengandung karotenoid seperti wortel, mangga, semangka, ubi jalar dan lainnya.

(Foto: people)

YesDok Ads