Warna kulit bayi baru lahir biasanya tampak kemerahan di bagian pipi dan membuat bayi begitu menggemaskan. Namun, Anda harus mewaspadai sindrom pipi merah atau slapped cheek syndrome yang bisa kapan saja menyerang anak.
Sindrom pipi merah adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus Parvovirus B19. Sindrom pipi merah ini merupakan jenis infeksi yang umum sekali terjadi pada anak 3-15 tahun. Sekitar 5-10 persen anak pada kelompok usia ini pernah mengalaminya. Sindrom pipi merah menyerang si kecil yang daya tahan tubuhnya rendah.
Gejalanya meliputi demam, hidung berair, gangguan pernapasan, muncul ruam merah di pipi seperti bekas tamparan. Ruam ini akan meluas dan menyebar ke tubuh, lengan dan kaki setelah 2-4 hari. Ruam tersebut akan hilang pada waktu 1-2 minggu. Sindrom pipi merah termasuk penyakit ringan, namun menular. Penularannya bisa melalui udara yang disebabkan oleh batuk atau bersin, cairan pernapasan seperti air liur dan lendir serta transfusi darah.
Meski dalam beberapa kasus kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya, sindrom pipi merah harus segera mendapatkan penanganan khusus. Karena ruam tersebut menimbulkan rasa gatal bahkan dapat menyebabkan nyeri di persendian, radang tenggorokan dan bengkak. Hal ini tentu akan mengganggu si kecil dan membuatnya tidak nyaman.
Untuk mendukung perawatan si kecil yang terkena sindrom pipi merah, Anda dianjurkan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Jika si kecil sudah mendapatkan perawatan di rumah, namun kondisinya belum juga membaik atau sindrom berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
(Foto: pampers UK)
COPYRIGHT ©2022 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok