Mengenal Istilah Orang Tua "Present But Absent Parent"

June 28, 2020 | Aqiyu

Orang tua sibuk

Dari bayi hingga remaja setiap anak membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Anak tidak hanya membutuhkan materi yang diberikan oleh orang tuanya tetapi juga kasih sayang. Rasa cinta yang ditunjukkan orang tua kepada anaknya bisa memberikan dampak yang positif.

Tapi saat ini banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak memiliki waktu untuk sekadar main atau menanyakan keadaan anaknya. Ada pula orang tua yang hadir secara fisik untuk anaknya, namun tidak secara emosional. Dalam dunia parenting, kondisi tersebut dikenal dengan istilah present but absent parent.

Istilah present but absent parent ini merupakan kondisi dimana orang tua memenuhi kebutuhan fisik anaknya, tetapi tidak memenuhi kebutuhan emosional si kecil. Padahal anak-anak harus diberikan afirmasi positif, dipuji, dicintai dan diterima oleh orang tuanya sendiri. Untuk itu kenali tanda-tanda present but absent parent sebagai berikut:

  • Orang tua berada di dekat sang anak, tetapi orang tua tidak boleh diganggu oleh anak.
  • Meski secara fisik orang tua dekat dengan anak, tetapi orang tua selalu sibuk dengan ponselnya.
  • Terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan sulit menyisihkan waktu bersama anak.
  • Orang tua tidak pernah mengungkapkan rasa sayangnya melalui kata-kata atau afirmasi positif untuk anaknya.
  • Orang tua yang menghindari mengungkapkan perasaan sayangnya pada anak melalui sentuhan fisik.
  • Orang tua mengalami stres yang berkepanjangannya dan dampaknya tidak dapat membangun koneksi yang baik dengan anak.

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari hal-hal diatas. Anda bisa menerapkan aturan no gadget pada saat berkumpul bersama misalnya di jam makan bersama atau menjelang tidur. Untuk membangun koneksi dan ikatan yang baik dengan si kecil, Anda bisa memulainya dengan percakapan sederhana seperti menanyakan bagaimana harinya lalu beri respon positif. Selalu tatap matanya bila Anda sedang berbicara dengan si kecil.

Saat Anda mengetahui anak Anda melakukan kesalahan atau berperilaku negatif jangan selalu memberikan konsekuensi atau marah pada anak. Anda bisa memberikan pemahaman bahwa hal tersebut tidak baik agar si kecil tidak mengulanginya. Jangan sungkan meminta maaf dengan sungguh-sungguh bila Anda melakukan salah pads si kecil.

Selain itu, berikan pelukan dan sentuhan fisik pada si kecil. Lalu usahakan meluangkan waktu untuk hadir secara fisik dan emosional untuk si kecil.

(Foto: psychalive)

YesDok Ads