Makanan dan Minuman Kekinian Berpotensi Tingkatkan Risiko Diabetes

November 23, 2020 | Iman

Minuman kekinian

Roti, kukis, kue, kopi kekinian, soda, makanan cepat saji, dan makanan tinggi kalori dan tinggi gula lainnya seringkali membuat kita lupa akan bahaya dari makanan tersebut bagi kesehatan. Salah satu dampak buruk dari konsumsi makanan tersebut adalah Diabetes.

Kelebihan konsumsi makanan jenis tersebut dapat meningkatkan kejadian obesitas yang akhirnya juga menjadi penyebab terjadinya diabetes. Selain itu, makanan dan minuman ringan yang ada di pasaran selalu mengandung karbohidrat dan umumnya merupakan jenis karbohidrat sederhana.

Saat ini, sedang marak masyarakat mengonsumsi kopi kekinian. Pada dasarmya, kopi hitam mengandung nol kalori. Namun, ketika kopi hitam dicampurkan gula aren, susu, bahkan krimer; maka kadar gula dan kalori pada segelas kopi dapat menjadi tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kencing manis. 

Kebiasaan mengonsumsi teh berbagai rasa dengan toping atau dikenal dengan boba juga dapat meningkatkan risiko diabetes melitus jika tidak dibatasi. 

Vanilla syrup atau brown sugar yang ditambahkan ke dalam teh sudah cukup berbahaya dalam jangka panjang, apalagi ditambahkan berbagai macam pilihan toping seperti boba, jelly, dan puding manis.

Hal yang sama berlaku untuk minuman kemasan dan soda berkarbonasi karena minuman tersebut mengandung kadar gula yang tinggi bahkan melebihi dari kebutuhan harian maksimal orang dewasa.

Tak hanya itu saja, makanan berkalori tinggi seperti nasi goreng, kwetiau, nasi uduk, atau nasi padang yang cenderung dimakan dalam porsi besar akan memicu terjadinya diabetes serta penyakit metabolik lainnya seperti dislipidemia dan hipertensi. 

Selain itu, makanan cepat saji (fast food) seperti burger, french fries, pasta, dan hot dog termasuk ke dalam ultra processed food yang tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak jenuh. Ketiga hal ini berperan dalam meningkatkan risiko obesitas dan sindrom metabolik termasuk diabetes.

Kue dan roti juga dapat menyebabkan potensi diabetes. Campuran tepung, gula, krim, isian selai berbagai rasa, dan lapisan cokelatnya membuat kita jadi terus ingin mengonsumsinya. Tidak hanya tinggi gula, roti dan donat juga tinggi kalori. 

(Foto : Pixabay)

YesDok Ads