Kenali SIndrom Asperger Pada Si Kecil

December 28, 2019 | Aqiyu

Anak dengan sindrom asperger

Pernahkan Anda mendengar mengenai sindrom Asperger? Mungkin sindrom ini masih terdengar asing di telinga Anda. Namun, sindrom Asperger ini termasuk dalam gangguan autisme. Tetapi jika dilihat, anak yang mengidap sindrom Asperger ini memiliki gangguan mental yang tidak terlalu tampak pada perilaku.

Sindrom Asperger merupakan gangguan perkembangan yang membuat si kecil mengalami keterlambatan dalam bersosialisasi, berimajinasi, dan berkomunikasi. Sering kali, pengidap sindrom ini memiliki kecerdasan dan perkembangan bahasa yang lebih baik. Bahkan bila dibandingkan anak pengidap autisme dan anak normal lainnya.

Namun, anak dengan sindrom Asperger akan sangat terhambat dalam proses sosialisasi. Karena bahasanya yang dianggap terlalu kaku dan sering memberikan jawaban yang tidak relevan dengan pertanyaan. Adapun ciri-ciri anak yang mengidap sindrom Asperger sebagai berikut:

  1. Tidak memahami komunikasi non verbal. Seperti ekspresi dan bahasa tubuh orang lain dan diri sendiri.
  2. Pengidapnya minim melakukan kontak mata atau justru memaksa kontak mata.
  3. Sulit beriteraksi dengan orang lain dan tidak dapat menjalin pertemanan.
  4. Berbicara dengan suara yang monoton dan formal dengan kecepatan lambat atau cepat.
  5. Kurang mampu berkomunikasi dan sulit memahami konteks bahasa.
  6. Perkembangan kemampuan motorik halus dan kasar yang rendah dan terlambat.
  7. Perilaku eksentrik atau kebiasaan berulang-ulang. Seperti meremas jari tangan.
  8. Anak dengan sindrom Asperger ini juga tidak mengerti kata kiasan.
  9. Menjalani rutinitas yang tetap dan sesuai dengan jadwal.
  10. Sulit merespons orang lain sehingga ia tampak tidak berempati.

Pada umumnya, sindrom Asperger sudah dapat dikenali saat anak berusia 2-6 tahun. Anak laki-laki memiliki risiko empat kali lebih besar mengalami sindrom Asperger. Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebabnya.

Begitu pula dengan obat penyembuhnya. Obat yang saat ini ada hanya untuk mengatasi gejala yang timbul akibatnya seperti kecemasan, depresi, hiperaktif dan perilaku obesesis-kompulsif. Selain terapi dan obat, dukungan keluarga sangat penting untuk membangun kepercayaan diri. Terutama karena si kecil yang mengidap sindrom Asperger menjadi lebih rentan mengalami depresi. 

(Foto: webmd)

YesDok Ads