Kebiasaan Buruk yang Dapat Meningkatkan Risiko Stroke Otak

October 18, 2021 | Iman

Minum alkohol

Stroke otak adalah kondisi serius, hal ini terjadi ketika suplai darah ke berbagai bagian otak terganggu. Kondisi serius ini mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi, yang menyebabkan stroke.

Ada banyak pilihan gaya hidup yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengalami stroke. Dari pola makan yang tidak sehat hingga gaya hidup yang tidak banyak bergerak, berbagai faktor dapat meningkatkan risiko stroke, membuat pria dan wanita rentan.

Menurut peneliti di John Hopkins Medicine, mengonsumsi pil kontrasepsi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke. Hal ini menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terkena stroke dibandingkan pria.

Menurut para ahli, pil kontrasepsi oral kombinasi dan patch kontrasepsi mengandung hormon estrogen, yang meningkatkan risiko stroke. Berikut beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan peningkatan risiko stroke otak.

Merokok

Merokok adalah kebiasaan yang merugikan dan sangat berbahaya yang tidak hanya membuat Anda lebih rentan terhadap stroke, tetapi juga berdampak pada kesehatan jantung dan fungsi pernapasan Anda. Para ahli di John Hopkins Medicine mengatakan merokok hampir menggandakan risiko Anda terkena stroke iskemik.

Kurang aktivitas fisik

YesDok Ads

Kurang berolahraga secara teratur, tidak hanya dapat membuat Anda kelebihan berat badan dan obesitas, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit besar. Hal ini meningkatkan risiko stroke dan juga membuat Anda rentan terhadap banyak kondisi kronis lainnya. Olahraga teratur, makan sehat dan membatasi kebiasaan gaya hidup tidak sehat dapat melindungi Anda dari kondisi dan komplikasi yang mengancam jiwa.

Alkohol

Pesta minuman keras dapat menyebabkan stroke. Bahkan lebih dari dua minuman per hari meningkatkan tekanan darah Anda. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mempercayai pesta minum biasanya mengacu pada minum banyak alkohol dalam waktu singkat atau minum untuk mabuk.

Faktor risiko lain dari stroke

Ada banyak faktor risiko lain untuk stroke otak. Kondisi medis seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, Fibrilasi Atrium (AF) yaitu detak jantung tidak teratur semuanya merupakan faktor risiko yang dapat dikontrol. Riwayat keluarga, usia, jenis kelamin merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.

Ketika seseorang mengalami stroke, waktu sangat penting. Seseorang harus segera bertindak jika mereka melihat seseorang menderita stroke, paling baik jika dirawat dalam beberapa jam pertama sejak serangan stroke.

(Foto: pixabay)

YesDok Ads