Jeda Pemberian Vaksin Pfizer yang Lebih Lama Hasilkan Lebih Banyak Antibodi

July 24, 2021 | Helmi

vaksin

Jeda yang lebih panjang antara dosis pertama dan kedua vaksin Pfizer membuat sistem kekebalan tubuh menghasilkan lebih banyak antibodi penangkal infeksi, demikian temuan para peneliti Inggris.

Para ahli mengatakan temuan tersebut mendukung keputusan Inggris untuk memperpanjang interval pemberian dosis dari rekomendasi awal tiga minggu.

Jeda sekitar delapan minggu tampaknya menjadi titik manis untuk mengatasi varian Delta. Inggris awalnya memperpanjang kesenjangan dosis menjadi 12 minggu pada akhir 2020.

Tetapi karena program vaksinasi telah diluncurkan melalui kelompok usia - setiap orang yang berusia di atas 18 tahun sekarang telah ditawarkan setidaknya tusukan pertama mereka - orang telah didorong untuk membawa tusukan kedua ke depan dan mendapatkannya setelah delapan minggu.

Untuk penelitian ini, para peneliti membandingkan respons imun dari 503 staf NHS yang menerima dua suntikan pada interval berbeda pada akhir 2020 dan awal 2021, ketika varian Alpha Covid, pertama kali diidentifikasi dan menyebar dengan cepat.

Tingkat antibodi dalam darah mereka diukur sebulan setelah dosis vaksin kedua.

Para ahli menyarankan, interval dosis pendek dan panjang dari vaksin Pfizer menghasilkan respons imun yang kuat secara keseluruhan.

Jadwal tiga minggu menghasilkan lebih sedikit antibodi penetral yang dapat mengikat virus dan menghentikannya menginfeksi sel daripada interval 10 minggu. Sementara tingkat antibodi menurun setelah dosis pertama, tingkat sel T jenis sel kekebalan yang berbeda tetap tinggi.

Prof Susanna Dunachie, kepala penyelidik gabungan dalam studi Pitch, di Universitas Oxford, mengatakan dua dosis lebih baik daripada satu tetapi waktu yang kedua agak fleksibel tergantung pada keadaan.

Untuk situasi Inggris saat ini, dia berkata: "Delapan minggu adalah waktu yang tepat bagi saya, karena orang ingin mendapatkan dua [dosis] vaksin dan ada banyak varian Delta di luar sana sekarang.

"Sayangnya, saya tidak bisa melihat virus ini menghilang, jadi Anda ingin menyeimbangkannya dengan mendapatkan perlindungan terbaik yang Anda bisa," sambungnya.

Dr Rebecca Payne, salah satu penulis penelitian, dari Universitas Newcastle, mengatakan: "Studi kami memberikan bukti yang meyakinkan bahwa kedua jadwal pemberian dosis menghasilkan respons kekebalan yang kuat terhadap Sars-CoV-2 setelah dua dosis.

"Kami sekarang perlu melakukan lebih banyak studi lanjutan untuk memahami signifikansi klinis penuh dari temuan kami."

Data dari Public Health England menunjukkan vaksin Pfizer efektif dalam mengurangi tingkat penyakit serius, rawat inap dan kematian, bahkan setelah satu dosis.

YesDok Ads