Melahirkan buah hati dengan sehat dan selamat tentu sangat melegakan. Tugas menjaga bayi dalam kandungan selama sembilan bulan akhirnya berbuah manis. Segala tantangan daan pantangan hamil pun berhasil dilewati, seperti halnya makanan.
Namun sebenarnya menjaga makanan yang dikonsumsi bukan hanya saat hamil saja. Tetapi juga saat ibu menyusui. Sang ibu harus tetap menjaga makanan dan minuman yang berpotensi memengaruhi rasa dan kualitas ASI.
Karena ada beberapa makanan yang dapat memicu alergi bahkan yang membuat jumlah ASI menjadi sedikit. Untuk itu perlu diketahui makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi ibu menyusui, sebagai berikut:
Kafein
Mengonsumsi kafein dalam jumlah yang tinggi dapat menurunkan kadar zat besi dalam ASI dan menurunkan kadar hemoglobin pada bayi.
Cokelat
Cokelat mengandung theobromine yang sifatnya hampir sama dengan kafein.
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol akan memengaruhi ASI yang diterima oleh bayi. Minuman beralkohol dapat memperlambat perkembangan otak anak.
Brokoli
Sayuran memang baik bagi kesehatan. Namun ada beberapa sayuran yang harus dihindari oleh ibu menyusui seperti brokoli, bawang bombay, bunga kol, kubis, dan timun. Karena sayuran tersebut akan menyebabkan si kecil sering buang angin dan kembung.
Daub peterseli dan mint
Daun peterseli dan daun mint ternyata bisa mengurangi kadar ASI. Sebaiknya ibu menyusui tidak berlebihan mengonsumsinya. Susu Susu yang dikonsumsi ibu menyusui dapat berpengaruh pada ASI yang berpotensi menyebabkan alergi pada bayi terkait laktosa dalam susu sapi atau bisa juga dengan susu kedelai.
Ikan mercury
Mengonsumsi ikan bermercury tinggi seperti seperti ikan hiu, ikan tuna, ikan todak dan sejenisnya akan memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan saraf bayi. Buah mengandung sitrus Buah-buahan yang mengandung sitrus seperti jeruk, lemon , dan sejenisnya dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi.
Makanan pemicu alergi
Makanan pemicu alergi seperti kedelai, gandum, telur, kacang - kacangan, jagung seperti es krim, keju, yogurt dan sejenisnya dapat menimbulkan gejala alergi seperti diare, bercak kemerahan, sakit perut, dan muntah.
(Foto: nhs)