Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal jangka panjang yang dapat menyerang penderita diabetes. Ini terjadi ketika kadar glukosa darah tinggi merusak fungsi ginjal seseorang.
Penyakit ini mirip dengan penyakit gagal ginjal kronis. Ginjal membantu mengatur kadar cairan dan garam dalam tubuh, yang sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung.
Ketika seseorang menderita diabetes, diabetes tipe 1, tipe 2, atau gestasional, tubuh mereka tidak dapat menggunakan atau memproduksi insulin sebagaimana mestinya. Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan dan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Menurut artikel yang dilansir oleh Medical News Today, diabetes menyebabkan tekanan darah tinggi. Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak berbagai organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskular dan ginjal. Kerusakan ginjal yang terjadi dikenal sebagai nefropati diabetik.
Orang yang memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2 beresiko terkena nefropati diabetik karena hal tersebut disebabkan oleh kerusakan akibat tingginya kadar glukosa dalam tubuh.
Kadar glukosa yang tinggi berpengaruh pada arteri, dan ginjal menyaring darah dari arteri-arteri itu.
Penyebab
Kerusakan pada ginjal memberi tekanan pada organ-organ vital ini dan mencegahnya bekerja dengan baik.
Tubuh mulai kehilangan protein melalui urin
Ginjal tidak bisa mengeluarkan kotoran dari darah
Ginjal tidak dapat mempertahankan kadar cairan yang sehat dalam tubuh
Gejala
Pergelangan kaki bengkak, kaki, kaki bagian bawah, atau tangan karena retensi air
Urin yang lebih gelap karena darah dalam urin
Sesak napas
Kelelahan karena kekurangan oksigen dalam darah
Mual atau muntah
Rasa tidak enak di mulut
Pengobatan
Perawatan dini dapat menunda atau mencegah timbulnya nefropati diabetik.
Tujuan utama pengobatan adalah untuk mempertahankan dan mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah. Ini mungkin melibatkan penggunaan obat-obatan.
Mengelola kadar gula darah
Ini sangat penting untuk menurunkan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit ginjal, penyakit kardiovaskular, dan neuropati diabetes, yang memengaruhi sistem saraf.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Mengelola kadar gula darah juga dapat membantu mencegahnya berkembang.
Perawatan obat-obatan
Angiotensin II receptor blockers (ARBs) dapat membantu menurunkan tekanan darah, melindungi fungsi ginjal, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Dokter juga mungkin meresepkan vitamin D, karena orang dengan penyakit ginjal sering memiliki kadar vitamin D yang rendah, atau statin untuk mengurangi kadar kolesterol.
(Foto: freepik.com)
COPYRIGHT ©2022 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok