Sobat Yesdok, anda pasti setuju bahwa hubungan manusia sangatlah kompleks. Ada kemungkinan seseorang terjebak dalam keterikatan yang tidak sehat yang disebut sebagai "ikatan trauma". Ikatan emosional ini terbentuk karena pengalaman traumatis bersama, terutama dalam hubungan interpersonal yang tidak sehat.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
7 Penyebab Trauma Bonding
Trauma bonding adalah kondisi psikologis di mana seseorang mengembangkan ikatan yang kuat dengan orang yang menyebabkan penderitaan atau trauma pada mereka. Ini sering terjadi dalam hubungan yang penuh konflik, kekerasan, atau ketidaksehatan emosional, dan menciptakan ikatan yang sulit untuk diputuskan meskipun menyadari bahwa hubungan tersebut merugikan.
Berikut ini beberapa penyebab munculnya trauma bonding pada seseorang, antara lain:
1. Intensitas Emosi
Ketika seseorang mengalami perasaan yang mendalam, seperti kegembiraan atau ketakutan, otak mereka dapat mengaitkannya dengan orang yang ada dalam hidup mereka. Hubungan yang penuh dengan intensitas emosi, baik positif maupun negatif, dapat memperkuat ikatan trauma.
2. Siklus Kekerasan dan Kebaikan
Dalam hubungan yang memiliki siklus kekerasan dan kebaikan, trauma ikatan sering muncul. Korban dapat merasa terdorong untuk bertahan dalam harapan perubahan ketika pelaku kekerasan menunjukkan kebaikan sesaat setelah kekerasan.
3. Isolasi Sosial
Jika seseorang terisolasi secara fisik atau emosional dari dukungan sosial dan hanya memiliki satu sumber interaksi, ikatan trauma mereka menjadi lebih kuat.
4. Guilt Trip
Korban dapat merasa terjebak dan sulit untuk memutuskan hubungan karena adanya kontrol emosional, seperti manipulasi rasa bersalah atau takut.
5. Perasaan Tertekan atau Terancam
Trauma bonding lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang merasa terancam atau tertekan dalam hubungan. Mereka mungkin merasa bahwa ini adalah satu-satunya pilihan mereka dan terjebak dalam siklus destruktif.
6. Ketergantungan Finansial atau Fisik
Ketika seseorang menjadi terlalu bergantung pada pasangannya secara finansial atau fisik, itu dapat membuat hubungan mereka lebih traumatik. Orang-orang yang tidak merasa mampu hidup tanpa pasangannya cenderung tetap dalam hubungan yang tidak menyenangkan.
7. Histori Trauma Sebelumnya
Mereka yang memiliki riwayat trauma hubungan mungkin lebih rentan terhadap trauma hubungan. Pengalaman traumatis sebelumnya dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Mengatasi trauma bonding memerlukan kesadaran diri, dukungan psikologis, dan upaya untuk membangun kembali kemandirian. Dukungan sosial dan terapi kognitif perilaku dapat membantu seseorang mengatasi dan menghentikan siklus trauma bonding.
Sebaiknya anda berkonsultasi kepada psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.medicalnewstoday.com/articles/trauma-bonding#Why-does-it-happen?
https://www.verywellmind.com/trauma-bonding-5207136
https://health.clevelandclinic.org/trauma-bonding