TEGA BUNUH WANITA HAMIL, KOK NEKAT MEMBUNUH? INI 5 SEBABNYA SECARA PSIKOLOGIS

April 23, 2024 | Dea

Pembunuhan wanita hamil kelapa gading, wanita hamil dibunuh, kelapa gading, penyebab pembunuhan, faktor penyebab pembunuhan, kasus pembunuhan terbaru, kasus pembunuhan di indonesia, pembunuhan sadis, yesdok

Sobat Yesdok, akhir-akhir ini banyak sekali terjadi peristiwa pembunuhan dengan berbagai faktor. Mulai dari konflik internal hingga tanpa sebab yang signifikan. Mengutamakan emosi diatas penalaran dan HAM, mengarahkan seseorang tidak dapat membuat keputusan dengan bijak dan kerap menjerumuskan. Pada umumnya, faktor utama pembunuhan terjadi karena adanya konflik pribadi satu sama lain. Namun, bagaimana jika pembunuhan tertentu terjadi hanya untuk kepuasan ataupun dominasi pribadinya? apakah kaitannya dengan psikologis pelaku atau terhimpit karena keadaan yang membahayakan nyawa pelaku?

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.



 

Pembunuhan dalam Psikologis

Belakangan ini baru saja terjadi peristiwa sadis terhadap seorang wanita hamil pada Sabtu (20/04/2024). Insiden tragis ini berupa pembunuhan yang terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Korban diketahui berinisial RN ditemukan tewas di salah satu ruko yang berada di jalan Boulevard. Pelaku berinisial A merupakan pacar korban, pelaku dicurigai tega melakukan aksi bejat ini karena terlibat perselisihan pendapat terkait kehamilan, namun korban diketahui telah memiliki suami dan anak di kampung halamannya. Sementara keduanya merantau dari Lampung, serta baru saja mendapatkan pekerjaan dalam beberapa hari di Jakarta. 

 

Berikut ini adalah lima sebab secara psikologis yang dapat menjelaskan mengapa seseorang tega membunuh wanita hamil. Pembunuhan adalah tindak kejahatan yang sangat serius dan menyakitkan, antara lain:
 

1. Ketakutan dan Tekanan Ekonomi

Dalam kasus ini, pelaku membunuh wanita hamil karena tertekan oleh tanggung jawab finansial dan takut akan masa depan. Dirinya sendiri belum siap untuk menikah dan memiliki anak. Rasa takut ini dapat memicu reaksi kekerasan yang ekstrim.
 

2. Masalah Emosi dan Kontrol Diri

Beberapa pelaku pembunuhan kesulitan mengendalikan emosinya, cenderung bertindak dengan cara yang agresif ketika menghadapi situasi yang sulit. Contoh kasus yang sering terjadi, pelaku memasukkan obat aborsi secara paksa ke mulut korban, Hal ini menunjukkan ketidakmampuan pelaku untuk mengendalikan diri dan emosi mereka. Gangguan psikologis, trauma masa lalu, atau ketidakmampuan mengelola stres dapat menyebabkan kecenderungan untuk bereaksi secara agresif.
 

3. Gangguan Kepribadian

Selain itu, gangguan kepribadian seperti psikopati atau sosiopatik juga dapat menjadi alasan di balik pembunuhan. Orang-orang yang mengalami gangguan ini seringkali tidak mengalami empati dan mungkin bertindak tanpa mempertimbangkan apa yang akan terjadi. Indikasi gangguan kepribadian dapat ditemukan dalam kasus dimana pelaku melakukan kekerasan atau tidak menunjukkan penyesalan setelah melakukan tindakan kriminal.
 

4. Hubungan yang Tidak Stabil

Selain itu, hubungan romantis yang tidak stabil dan penuh konflik dapat menyebabkan pembunuhan. Kehamilan mungkin membuat pelaku merasa terancam kehidupan atau kebebasan mereka. Dalam kasus ini, pelaku dan korban tinggal bersama, korban memintanya menikahinya, membuat pelaku tertekan dan akhirnya membunuh korban.
 

5. Pengaruh Lingkungan 

Lingkungan dan budaya seseorang dapat memengaruhi perilaku seseorang. Tekanan sosial, harapan masyarakat, dan budaya yang mendasari kekerasan dapat menyebabkan tindakan kriminal. Pelaku mungkin mengalami tekanan dari teman atau keluarga untuk menutupi kehamilan di luar nikah, yang dapat mengarah pada tindakan ekstrim.

Pembunuhan wanita hamil adalah tindakan yang sangat keji dan memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan penegak hukum. Berbagai faktor, termasuk tekanan ekonomi, gangguan emosi, gangguan kepribadian, hubungan yang tidak stabil, dan pengaruh lingkungan dan budaya, berkontribusi pada alasan psikologis yang seringkali kompleks. 




 

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.




 

REFERENSI

https://www.psychreg.org/psychology-killing/

https://www.cps.gov.uk/legal-guidance/homicide-murder-manslaughter-infanticide-and-causing-or-allowing-death-or-serious

https://www.tcd.ie/news_events/articles/from-psychopaths-to-everyday-sadists-why-do-humans-harm-the-harmless/

https://aceh.tribunnews.com/2024/04/22/wanita-hamil-tewas-di-kelapa-gading-diduga-dibunuh-pacar-korban-punya-suami-dan-3-anak-di-kampung?page=all

YesDok Ads