Sobat YesDok, anda pasti pernah mengenal istilah-istilah kelainan seksual yang pernah terjadi atau anda lihat langsung. Hal ini membuat pertanyaan besar dibenak anda mengapa seseorang bisa mengidap kelainan seks tersebut.
Bahkan semakin anda menelusuri lebih dalam ternyata beberapa kebiasaan yang sering terjadi ternyata dikategorikan sebagai penyimpangan seksual. Hal ini berkaitan erat dengan masalah psikologis yang terjadi pada diri seseorang.
Salah satu peristiwa yang kerap dialami oleh banyak orang umumnya diintip saat lagi mandi, mengganti pakaian atau bahkan sedang melakukan hubungan intim dengan pasangan. Tentunya hal ini membuat anda tidak nyaman dan merugikan diri anda karena dijadikan objek seksual.
Untuk dapat mengetahui lebih dalam terkait Voyeurisme atau kelainan seks dengan mengintip seseorang, simak penjelasan di bawah sebagai berikut.
Penyebab Voyeurisme
Mengintip merupakan suatu kebiasaan yang merugikan privasi orang lain melanggar norma-norma dan hukum loh sobat YesDok. Jika sering dilakukan dapat menyebabkan sensasi ketagihan dan berakibat fatal bagi kondisi psikologis anda.
Voyeurisme merupakan penyakit psikologis berupa kelainan pada gairah seksual yang membuat penderitanya memiliki kebiasaan untuk mengintip bagian tubuh orang lain untuk menjadikan hal tersebut sebagai objek dalam kegiatan masturbasi dan orgasme tanpa persetujuan orang tersebut.
Kelainan ini juga dikenal sebagai peeping tom, dilakukan dengan beragam cara antara lain, menggunakan teropong untuk memata-matai, menyelipkan kamera, ataupun dengan menggunakan mata telanjang secara langsung.
Berdasarkan data terjadi 12% mengidap pria dan 4 % mengidap wanita. Pengidapnya memiliki fantasi yang tinggi terhadap rangsangan visual dari pada hubungan intim. Sehingga hal ini mendorongnya untuk sekedar masturbasi tanpa ada dorongan untuk berhubungan seks terhadap objek.
Berikut beberapa penyebab yang mendasari terjadinya kelainan ini, antara lain :
- Dorongan Biologis
Nafsu yang disalurkan dari cara yang salah dapat menyebabkan timbulnya potensi kelainan seksual. Namun hal ini dapat berkembang sejak janin karena gangguan dari perkembangan aktivitas otak yakni disfungsi pada lobus temporalis dan hormon endrogen pada penderitanya.
- Perspektif Psikodinamik
Hal ini berupa tindakan defensive yang dialami penderita untuk mengalihkan nafsunya kearah yang tidak tepat. Karena ketakutan untuk berhubungan seks atau melakukan pelecehan secara fisik, opsi ini kerap kali dipilih sebagai pengalihan terbaik menurutnya.
- Perspektif Behavioristik
Riwayat saat masa kecil atau remaja yang mengalami pelecehan seksual, bermasalah dengan keluarganya, kesulitan dalam berinteraksi sosial atau antisosial serta tidak cerdas secara emosional. Pengaruh dari alkohol dan obat-obatan terlarang dapat menjadi pemicu utama.
Penanganan Voyeurisme
Berikut beberapa langkah penanganan yang tepat bagi pengidap kelainan seksual tersebut, antara lain :
- Melakukan psikoterapi/ terapi emosional
- Terapi farmakologis / konsumsi obat antidepresan
- Mengikuti kelompok terapi
- Mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obat terlarang
- Melatih kemampuan sosialisasi
- Menerapkan pola hidup sehat
Dibutuhkan kejujuran dan keberanian untuk berbicara jujur kepada keluarga terkait kebiasaan buruk yang anda alami. Sehingga dapat segera dilakukan penanganan yang terbaik dengan melakukan konsultasi kepada pskiater.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok
tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://emedicine.medscape.com/article/291419-overview
https://www.choosingtherapy.com/voyeuristic-disorder/
