SLOW LIVING ATAU AMBITIOUS, MANAKAH YANG TERBAIK?

October 04, 2023 | Dea

slowliving, ambisius, mental, fisik, kehidupan, polahidup, skalaprioritas, multitasking, stress, relaksasi

Sobat YesDok, anda pasti pernah mengalami fase terberat dalam hidup anda, hal tersebut membuat diri anda untuk terus meningkatkan diri dan tidak membiarkan diri sedikitpun untuk bermalas-malasan ataupun sekedar beristirahat.


 

Tentunya beberapa kejadian dalam hidup telah memicu anda untuk menjalani kehidupan yang lebih tangguh dan sibuk. Anda sangat berekspektasi terhadap segala hal dan memaksakan diri untuk mencapainya dalam jangka waktu tertentu yang telah anda targetkan

 

Namun suatu hal membuat diri anda menjadi hilang semangat dan merasa telah melewati beberapa hal yang juga penting dalam hidup anda, seperti mengapresiasi diri sendiri, bepergian ke tempat favorit anda, bahkan anda kehilangan ikatan emosional kepada seseorang.
 

Oleh karena itu, anda jadi berpikir keras kehidupan seperti apa yang harus anda jalani apakah menjalani slow living atau kehidupan yang ambisius? Untuk menemukan jawabannya anda harus menyimak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.


 

 


 

Slow Living Atau Ambitious



 

Slow living merupakan gaya hidup yang dijalani dengan melambat dan tidak tergesa-gesa, tujuannya untuk lebih fokus menikmati setiap momen tanpa memaksa diri untuk multitasking, berprogres dengan sangat cepat, dan ambisius.


 

Sedangkan ambisius merupakan sebuah upaya yang dilakukan sangat ekstra untuk mencapai target yang ditetapkan. Upaya ini berasal dari ambisi ataupun keinginan kuat untuk mencapai tujuan yang seringkali memaksakan diri. 

 

Sikap cepat dan tergesa-gesa menjadi ciri utama dari budaya ambisius yang dapat memacu adrenalin sehingga meningkatkan kinerja saraf otonom dan jika menjadi kebiasaan dapat memicu peningkatan hormon kortisol yang akan berdampak buruk bagi tubuh.


 

Beberapa dampak menjalani hidup ambisius, antara lain:


 

  • Ketegangan otot

 

  • Mudah nyeri
     
  • Tekanan darah meningkat

 

  • Risiko penyakit jantung meningkat

 

  • Risiko gula darah dan lemak darah meningkat

 

  • Imunitas tubuh menurun

 

  • Gangguan konsentrasi
     
  • Gangguan tidur
     
  • Gangguan emosi




 

Namun jika menerapkan slow living bukan berarti seseorang menjadi bermalas-malasan, tetapi budaya hidup yang diterapkan memberikan jeda waktu bagi diri sendiri untuk menghargai dan meluangkan waktu dalam membangun koneksi batin dan kepuasan emosional.

 

Namun jangan salah kaprah ketika menjalani kehidupan yang slow living, anda perlu untuk memperhatikan beberapa hal dibawah ini antara lain:



 

  • Cobalah untuk melakukan sesuatu secara terfokus dan bertahap

 

  • Hindari gaya hidup multitasking dalam satu waktu

 

  • Tetapkanlah rencana sederhana dalam hidup


 

  • Hargai setiap momen sederhana yang terjadi


 

  • Menentukan skala prioritas


 

  • Terapkan kehidupan pekerjaan dan pribadi secara seimbang





 

Melakukan pola hidup ambisius ataupun slow living sama-sama memiliki kekurangan namun, cara hidup slow living akan lebih baik diterapkan bagi kesehatan fisik dan mental anda dengan memperhatikan skala prioritas agar segala sesuatunya seimbang dan tidak berlebihan.






 

REFERENSI


 

https://www.groovnow.com/blog/discover-the-art-of-slow-living

https://www.sassysisterstuff.com/what-is-the-slow-living-movement/

https://www.betterup.com/blog/examples-of-ambition

YesDok Ads