SIMAK PENYEBAB MULTIPLE SCLEROSIS (MS) YUK!

November 17, 2023 | Dea

multiple sclerosis adalah, penyebab multiple sclerosis, gejala multiple sclerosis, gangguan saraf, kekakuan otot, multiple sclerosis mri, infeksi, mutasi genetik, yesdok

Sobat Yesdok, anda pasti sudah pernah dengar istilah autoimun yang menyerang imun tubuh seseorang. Penyakit ini juga paling umum menyerang sistem saraf seseorang dan menyebabkan rasa kebas, kemampuan kognitif dan keseimbangan tubuh seseorang. Kondisi ini dikenal dengan autoimun multiple sclerosis.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan dibawah ini, sebagai berikut.



 

Mengenal Multiple Sclerosis

 

Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang memengaruhi sistem saraf pusat, terutama otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik. Dalam MS, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel myelin, lapisan pelindung yang melapisi serat saraf di sistem saraf pusat. Proses peradangan dan kerusakan pada myelin inilah yang menyebabkan gangguan transmisi sinyal saraf, yang pada akhirnya dapat menghasilkan berbagai gejala dan masalah neurologis.

Kondisi ini dapat membuat tubuh mengalami peradangan karena sel-sel myelin (lapisan lemak yang membungkus serat saraf yang membantu transmisi impuls saraf) meradang dan rusak yang berdampak pada gangguan transmisi sinyal. Proses ini disebut dengan demielinasi. Selain itu, pengidap MS akan mengalami kemunculan lesi atau plak di berbagai lokasi sistem saraf pusatnya.



 

Penyebab Multiple Sclerosis

 

Penyebab Multiple Sclerosis (MS) masih belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini. MS adalah penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat tubuhnya sendiri. Beberapa faktor yang dapat memainkan peran dalam perkembangan MS melibatkan kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan imunologi. Berikut adalah beberapa faktor yang terkait dengan risiko terkena MS:
 

  • Faktor Mutasi Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik dapat berkontribusi pada risiko seseorang mengembangkan MS. Jika ada riwayat keluarga dengan MS, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini mungkin lebih tinggi.
     
  • Faktor Lingkungan: Beberapa faktor lingkungan telah dikaitkan dengan risiko MS. Misalnya, paparan terhadap sinar matahari dan vitamin D diyakini dapat memainkan peran penting. Defisiensi vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko MS, dan daerah dengan tingkat sinar matahari yang rendah memiliki prevalensi MS yang lebih tinggi.
     
  • Infeksi: Beberapa infeksi virus dan bakteri telah dikaitkan dengan risiko pengembangan MS. Meskipun hubungan ini belum sepenuhnya dipahami, beberapa virus seperti virus Epstein-Barr telah dikaitkan dengan peningkatan risiko.
     
  • Merokok: Merokok telah diidentifikasi sebagai faktor risiko potensial untuk MS. Orang yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena MS dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
     
  •  Faktor Imunologi: MS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf di sistem saraf pusat. Kelainan dalam sistem kekebalan tubuh, seperti respon autoimun yang tidak normal, dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit ini.



 

Gejala Multiple Sclerosis
 

Gejala Multiple Sclerosis (MS) dapat bervariasi secara signifikan antara individu, tergantung pada lokasi dan tingkat kerusakan pada sistem saraf pusat. MS seringkali memiliki gejala yang datang dan pergi, serta bisa berkembang secara bertahap atau muncul secara tiba-tiba. Beberapa gejala umum termasuk:
 

  •  Kelelahan (Fatigue): Kelelahan yang berlebihan adalah gejala umum pada MS dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
     
  •  Gangguan Penglihatan: Gejala ini dapat mencakup penglihatan kabur, nyeri mata, atau perubahan dalam penglihatan warna. Seringkali, ini disebabkan oleh peradangan di saraf optik (neuritis optik).
     
  • Masalah Koordinasi dan Keseimbangan: Seseorang dengan MS mungkin mengalami kesulitan berjalan, koordinasi motorik yang buruk, atau kehilangan keseimbangan.
     
  • Kebas atau Kesemutan: Sensasi kebas, kesemutan, atau rasa mati rasa pada bagian tubuh tertentu dapat terjadi, biasanya pada tangan dan kaki.
     
  • Gangguan Fungsi Kognitif: MS dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori, pemikiran abstrak, dan pemecahan masalah.
     
  • Gangguan Pada Sistem Saraf Otonom: Ini dapat mencakup masalah dengan kontrol kandung kemih, gangguan fungsi seksual, dan perubahan suhu tubuh.
     
  • Spasme dan Kekakuan Otot: Kekakuan otot dan spasme otot dapat terjadi, menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan gerakan.
     
  • Gangguan Penyaringan Suara: Beberapa orang dengan MS mengalami kesulitan berbicara atau mengalami perubahan dalam suara mereka.


 

Gejala MS dapat bervariasi seiring waktu, dan setiap individu mungkin mengalami kombinasi gejala yang berbeda. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan MS mengalami semua gejala ini, dan gejala dapat berkembang dan berubah sepanjang waktu. Jika seseorang mengalami gejala yang mencurigakan MS, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat.


 

Diagnosis MS melibatkan pemeriksaan fisik, tes gambaran otak (seperti MRI), serta pemeriksaan cairan serebrospinal untuk menilai tanda-tanda peradangan. Perawatan dan manajemen MS dapat melibatkan obat-obatan, fisioterapi, konseling, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan individu.



 

REFERENSI


 

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17248-multiple-sclerosis

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-sclerosis/symptoms-causes/syc-20350269

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/multiple-sclerosis-ms

 

YesDok Ads