Sobat Yesdok, anda perlu tahu bahwa Istilah kencing manis biasanya digunakan untuk menyebut diabetes mellitus, sebuah kondisi medis kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat jumlah insulin yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin tersebut secara efektif. Pankreas menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah tubuh.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

Mengenal Diabetes Mellitus

Karena insulin tidak diproduksi atau diproduksi cukup, diabetes menyebabkan tingkat gula darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti kerusakan organ, masalah sistem saraf, dan risiko komplikasi serius lainnya.

Diabetes mellitus umumnya dibagi menjadi tiga jenis utama, antara lain:
 

• Diabetes Tipe 1: terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali; ini sering terjadi pada anak-anak atau remaja, dan penderita diabetes tipe 1 memerlukan insulin injeksi secara teratur.
   
• Diabetes Tipe 2: diabetes yang paling umum terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memproduksi cukup insulin. Ini dapat berkembang pada usia dewasa, terutama pada mereka yang menjalani gaya hidup yang tidak sehat.
   
• Diabetes Gestasional: merupakan jenis diabetes yang muncul selama kehamilan. Meskipun kondisi ini dapat membaik setelah melahirkan, wanita dengan diabetes gestasional lebih rentan mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
   

7 Penyebab Kencing Manis

Diabetes mellitus, atau penyakit kencing manis, adalah penyakit jangka panjang yang mempengaruhi cara tubuh dengan gula darah (glukosa). Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi 7 penyebab utama penyakit diabetes mellitus berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO), National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), Cleveland Clinic, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Berikut ini beberapa penyebab seseorang mengidap kencing manis, antara lain:
 

1. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan diabetes, menurut NIDDK. Gen juga memainkan peran penting dalam menentukan kecenderungan terhadap diabetes.
 

2. Kegemukan dan Ketiadaan Aktivitas Fisik

WHO dan CDC menekankan bahwa kelebihan berat badan, terutama di area perut, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Gaya hidup yang tidak aktif juga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
 

3. Resistensi Insulin

Resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak menanggapi insulin dengan benar, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, menurut NIDDK. Kegemukan dan kurangnya aktivitas fisik sering dikaitkan dengan resistensi insulin.
 

4. Usia dan Keturunan Etnis tertentu

Menurut Cleveland Clinic, usia lebih dari 45 tahun dapat meningkatkan risiko diabetes. Orang-orang dengan etnis tertentu, seperti Afrika, Hispanik, atau Asia, juga cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi.
 

5. Tekanan Darah Tinggi  dan Kolesterol Tinggi 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes karena dapat merusak pembuluh darah dan mempengaruhi fungsi insulin.
 

6. Kondisi Medis Terkait

Diabetes dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik ( PCOS ) pada wanita, penyakit jantung, dan penyakit hati, menurut NIDDK.
 

7. Gestational Diabetes pada Kehamilan

CDC mengatakan bahwa wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemantauan dan perawatan yang diberikan selama kehamilan.
 

Diabetes mellitus adalah penyakit serius yang jika tidak diobati dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menyebabkan komplikasi serius. Untuk mencegah dan menangani penyakit ini, penting untuk memahami faktor risiko ini. Jika mengalami beberapa riwayat diatas, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.

Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.

REFERENSI

https://www.who.int/health-topics/diabetes

https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/symptoms-causes

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7104-diabetes

https://www.cdc.gov/diabetes/basics/risk-factors.html