Sobat YesDok, pasti sangat lelah berinteraksi seseorang yang labil, anda pasti punya teman dan kerabat yang sering bimbang dan tidak konsisten. Selain hal tersebut merugikan dirinya, kelabilan nya juga dapat merugikan orang disekitarnya, seperti dirinya yang mudah dihasut dan tidak disiplin.
Untuk mengetahui lebih lanjut ciri-cirinya, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Karakteristik Labil
Seseorang yang labil atau tidak stabil adalah sosok yang dipenuhi kebimbangan, keraguan dan sikap yang tidak konsisten dalam menjalani aktivitas atau membuat keputusan dalam hidupnya.
Labil sangat berkaitan dengan kematangan emosi dan kedewasaan. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi labil, namun salah satunya yaitu trauma di masa kecil, kegagalan, tidak pernah dihargai atau selalu diabaikan, dan selalu dikecewain.
Sikap yang labil berbeda dengan gangguan mental BPD, namun labil merupakan salah satu gejalanya. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari seseorang yang labil, antara lain:
- Sangat Plin Plan
Selalu bingung dan bimbang jika dihadapi dengan banyak pilihan dan situasi yang mendesaknya untuk segera membuat keputusan.
- Mudah Dihasut
Mudah dipengaruhi atau diintervensi orang lain saat mengambil langkah. Karena kepercayaan diri yang rendah, sehingga dirinya menggantungkan keputusan dan perspektif kepada orang lain.
- Selalu Bertindak Impulsif
Karena tidak punya pendirian yang jelas dirinya cenderung bertindak secara impulsif dan tiba-tiba tanpa berpikir panjang. Tindakan ini dapat merugikan dirinya dan orang lain.
- Mudah Emosian
Karena tidak mempunyai pendirian maka dirinya mudah tersulut hal-hal yang membuatnya mudah marah. Selain sikap yang tidak konsisten, emosinya juga tidak stabil, selalu naik dan turun.
- Tidak Konsisten
Orang yang labil tidak pernah bertahan lama dalam melakukan pekerjaan. Pikirannya selalu terdistraksi hal-hal yang tidak penting, sehingga membuatnya cenderung menjadi orang yang tidak memiliki kemampuan apapun.
Jika anda memiliki keluarga dengan ciri-ciri seperti di atas, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada psikolog. Karena hal ini dapat membuat dirinya rentan mengalami gangguan mental kronis di masa depan.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
