SEBERAPA PENTING SIH EMOTIONAL LITERACY PADA ANAK?

October 19, 2023 | Dea

emosional, literasi, emotionalliteracy, ekspresi, bahagia, sedih, khawatir, lelah, EQ, kecerdasan

Sobat YesDok, mengajarkan anak dalam proses tumbuh kembang dan penalarannya merupakan tanggung jawab orang tua. Karena pembentukkan karakter anak ditentukan paling besar oleh peranan orang tua, meskipun di masa depan peranan lingkungan sosialnya sama besarnya.

 

Tetapi dasar kecerdasan seharusnya didapatkan langsung dari pengajaran kedua orang tuanya. Karena orang tua akan mengajarkan dasar-dasar kebaikan kepada anaknya, yang akan menjadi tolak ukurnya dalam memfilter segala sesuatu di masa depan.



 

Oleh karena itu, selain perkembangan intelektual anak, orang tua juga harus aware terhadap perkembangan emosional anak. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan terkait emotional literacy, sebagai berikut.







 

Mengenal Emotional Literacy

 

Emotional literacy merupakan kemampuan untuk mengekspresikan emosi atau perasaan secara verbal dan aksi. Literasi emosional adalah aspek utama dalam pembentukan kecerdasan emosional (EQ) anak. Karena peranannya berfokus pada bagaimana seseorang mampu mengkomunikasikan perasaannya dan seberapa baik dalam membaca emosi seseorang. 

 

Berikut ini 4 fase emosi yang dirasakan seseorang, antara lain:
 

  • Sensasi emosi
     
  • Persepsi emosi
     
  • Konsepsi emosi
     
  • Pemanfaatan kinerja emosi



 

Literasi emosional melibatkan persepsi, pemahaman dan regulasi. Berikut ini beberapa strategi untuk mengajarkan literasi emosional kepada anak, antara lain:


 

  • Saat anak merasakan amarah
     

Bantulah dirinya untuk meregulasi atau mengontrol pernapasannya. Seperti teknik menghirup dan menghela nafas dalam hitungan saat mulai merasakan amarah.

 

  • Saat anak merasakan kesedihan
     

Ajarkan dirinya untuk mengekspresikan rasa sedih tersebut dengan verbal dan bahasa yang santun. Serta bantu dirinya untuk mengutarakan kesedihan secara sistematis, mulai dari alasan dirinya bersedih, bagaimana tingkat kesedihannya, dan seberapa fatal kesedihan yang ia rasakan.


 

  • Saat anak merasakan kebahagiaan
     

Ajarkan anak untuk dapat mengontrol dan menyeimbangkan perasaan bahagianya. Arahkan dirinya untuk tidak terlalu euphoria dan mengarahkan perasaan bahagia yang efeknya membuat orang lain merasa bahagia juga.


 

  • Saat anak merasakan kelelahan
     

Ajarkan anak untuk mengatasi rasa lelahnya pada hal sederhana  yang positif, seperti jika lelah hal yang harus dilakukan pertama kali, merebahkan diri, duduk atau minum.
 


 

  • Saat anak merasakan kekhawatiran
     

Ajarkan anak untuk mengalihkan rasa khawatirnya dengan menggambar, mengatur pernapasan, dan bertukar pikiran dengan orang yang terpercaya.

 

 

  • Saat anak merasakan kefrustasian
     

Ajarkan anak untuk  meregulasi rasa frustasinya untuk berolahraga, menjauh dari keramaian dengan tujuan menenangkan diri beberapa waktu, ataupun melakukan hobi agar mengembalikan moodnya.





 

Namun anda juga dapat mengajarkan literasi emosi kepada anak anda sedini mungkin dengan beberapa cara di bawah ini, antara lain:

 

  • Jika masih bayi usahakan untuk bermain "peekaboo" dan tunjukkan ekspresi yang berbeda-beda saat membuka telapak tangan dari wajah
     
  • Jika anak berusia balita ajarkan anak untuk bermain dan berkreasi melalui kerajinan tangan, menggambar dan membentuk playdough
     
  • Putarkan playlist musik yang membuatnya lebih peka terhadap perbedaan emosi






 

REFERENSI


 

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/envy/202209/emotional-knowing-and-emotional-literacy

https://parents.actionforchildren.org.uk/stages-development/social-emotional-development/emotional-literacy-child/

https://www.twinkl.co.id/teaching-wiki/emotional-literacy

YesDok Ads