Sobat Yesdok, anda pasti sudah mendengar dan melihat berita yang sedang viral terkait bayi prematur dengan berat 1.5 Kg yang meninggal dunia karena penanganan yang tidak tepat oleh salah satu klinik di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pasalnya, proses persalinan yang terjadi sangat tidak profesional terutama para staff medisnya bekerja sambil bermain ponsel.
Salah satu perlakuan tidak profesionalnya adalah para staff mengeluarkan bayi dari inkubator dalam waktu yang lama untuk melakukan pemotretan baby newborn tanpa seizin keluarga. Hal ini menjadi salah satu kesalahan besar dalam merawat bayi prematur yang kondisi kesehatannya paling rentan dibanding bayi normal pada umumnya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui penangan yang tepat dalam merawat bayi prematur, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Bayi Prematur
Bayi prematur merupakan bayi dengan proses kelahiran sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Normalnya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu. Meskipun rata-rata bayi cukup bulan memiliki berat sekitar 7 pon (3.17 Kg), namun pada bayi prematur hanya 2.26 Kg. Bayi prematur lebih rentan terhadap komplikasi berbagai penyakit. Sehingga sangat membutuhkan perawatan intensif dan dukungan di unit perawatan intensif neonatal (NICU).
Bayi prematur terbagi dalam beberapa tipe, antara lain:
- Prematur Ringan (32-36 minggu)
- Prematur Sedang (28-32 minggu)
- Prematur Berat Rendah (1.500-2.500 gram)
- Prematur Sangat Rendah Berat (kurang dari 1.500 gram)
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya, antara lain:
- Komplikasi kehamilan
Kondisi kesehatan seperti preeklampsia atau diabetes gestasional, dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.
- Gangguan plasenta
Ketidaknormalan pada plasenta dapat mempengaruhi pasokan nutrisi dan oksigen ke bayi.
- Beberapa kehamilan (kembar atau lebih)
Kehamilan ganda atau lebih dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.
- Usia ibu
Ibu yang sangat muda atau lebih tua memiliki risiko yang lebih tinggi.
- Gaya hidup
Faktor-faktor seperti merokok, menggunakan narkoba, atau kurangnya perawatan prenatal dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Resiko Bayi Prematur
Berikut ini beberapa resiko terhadap kesehatan bayi prematur, antara lain:
- Rentan terpapar infeksi pada tubuhnya
- Mengalami gangguan pernapasan
- Kesulitan saat menerima ASI
- Kesulitan menghisap, menelan dan bernapas
- Masalah pada suhu tubuh
- Masalah pada jantung
- Masalah neurologis (perdarahan otak)
- Mengalami retinopati prematur (gangguan pada mata)
- Keterlambatan dalam tumbuh dan kembang tubuhnya
- Memiliki resiko masalah kesehatan jangka panjang
Jika anda atau keluarga memiliki bayi prematur, sebaiknya anda selalu rutin berkonsultasi kepada dokter. Karena kondisi tubuhnya yang rentan, hal ini sangat beresiko bagi keselamatan bayi.
Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://kidshealth.org/en/parents/preemie-care.html