PENGARUH TONTONAN TERHADAP MENTAL ANAK, PANTASKAH ANAK KECIL NONTON SIKSA KUBUR?

April 18, 2024 | Dea

efek film horor, waspadai efek psikologi film horor, efek anak nonton film horor, dampak negatif film horor, dampak film horor, dampak menonton film horor, dampak film horor bagi anak-anak, yesdok

Sobat Yesdok, baru-baru ini, telah viral sebuah video yang menimbulkan perdebatan ketika orang tua memaksa anak dibawah umur mereka agar menonton film "Siksa Kubur" pada jam 9 malam di bioskop. Kejadian ini memicu kecaman luas dari masyarakat karena mengundang pertanyaan tentang dampak psikologis yang mungkin ditimbulkannya pada anak.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.



 

Dampak Tontonan Mengerikan pada Mental Anak

Film sangat mempengaruhi kesehatan mental anak. Ini telah menjadi subjek perdebatan tentang hal-hal yang pantas atau tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak kecil, dan seringkali menjadi topik yang kontroversial.

Bahkan setelah anak-anak menonton film horor yang mengandung adegan kekerasan atau sadisme, mereka dapat mengalami gangguan emosional. Efeknya dapat bertahan lama dan berdampak pada kesehatan mental anak dalam jangka panjang.



Berikut ini beberapa efek buruk yang dapat muncul saat anak di bawah umur menyaksikan film yang tidak sesuai dengan umurnya, antara lain:
 

1. Kecemasan dan Ketakutan yang Berkepanjangan

Menurut penelitian yang dilakukan di University of Michigan, menonton film dan acara televisi yang menakutkan dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan anak-anak. Kasus balita yang menangis histeris setelah menonton film "Siksa Kubur" di bioskop menunjukkan bagaimana tontonan yang tidak sesuai dengan usia dapat menyebabkan ketakutan yang berlebihan.
 

2. Masalah Emosional

Film horor dapat menyebabkan masalah emosional pada anak-anak, terutama jika ditonton pada usia yang sangat muda. Ini terkait dengan ketidakmampuan anak-anak untuk memahami dan memproses konten yang menakutkan dengan benar, yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
 

3. Kurangnya Kemampuan Mengatasi Stres

Karena terlalu sering terpapar pada tontonan yang tidak sesuai dengan usia mereka, tontonan yang mengandung konten yang menakutkan atau kekerasan juga dapat mengurangi kemampuan anak-anak untuk mengatasi stres dan kesulitan untuk menghadapi situasi yang menegangkan atau menakutkan dalam kehidupan nyata.
 

4. Perilaku Agresif

Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), menonton konten kekerasan dapat meningkatkan perilaku agresif pada anak-anak. Film dengan adegan kekerasan atau kekerasan grafis dapat memengaruhi cara anak-anak menangani konflik yang tidak sehat.
 

5. Kurangnya Empati dan Sensitivitas

AACAP juga menekankan bahwa menonton kekerasan dapat mengurangi empati dan sensitivitas anak-anak terhadap kekerasan di dunia nyata. Karena terbiasa dengan konten yang keras dan kejam, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk memahami dan merasakan empati terhadap orang lain.
 

6. Gangguan Tidur 

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah, paparan anak-anak terhadap konten yang menakutkan atau kekerasan dapat menyebabkan gangguan tidur, yang dapat mengganggu kualitas tidur mereka dan berdampak pada kesehatan mental dan fisik mereka secara keseluruhan.

Keenam dampak buruk tersebut, pertanyaan tentang apakah anak-anak harus menonton film seperti "Siksa Kubur" masih relevan. Anak-anak sulit memahami perbedaan antara realitas dan fiksi, bijaklah untuk memilih tontonan yang lebih sesuai dengan usia dan kesiapan mental mereka. Oleh karena itu, kita dapat melindungi kesehatan mental dan emosional anak-anak dari dampak negatif tontonannya.



 

Perlindungan Kesehatan Mental Anak

Berikut adalah beberapa langkah yang diterapkan oleh orang tua untuk dapat menjaga kesehatan mental anak dalam memilih tontonan hiburan, antara lain:
 

  • Pilih Konten yang Sesuai: Pilih tontonan yang tidak mengandung kekerasan atau ketakutan yang berlebihan karena tidak sesuai dengan usia dan kematangan emosional anak-anak.
     
  • Beri Pengawasan: Observasi aktivitas yang ditonton oleh anak-anak dan ajak mereka untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang mereka tonton. Beri penjelasan tentang konten yang mungkin membingungkan atau menakutkan mereka.
     
  • Ajarkan Keterampilan Penyelesaian Masalah: Bantu anak-anak memahami perbedaan antara dunia nyata dan fiksi. Ajarkan mereka cara menyelesaikan masalah dan mengatasi ketakutan atau kecemasan yang muncul setelah menonton.
     

Bantu anak-anak memahami perbedaan antara dunia nyata dan dunia yang dibuat. Ajarkan mereka cara mengatasi ketakutan atau kecemasan setelah menonton.



 

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.




 

REFERENS

https://news.umich.edu/scary-movies-tv-have-lasting-effects-on-youth/

https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Children-And-TV-Violence-013.aspx

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10262287/

YesDok Ads