Sobat Yesdok, pernahkah anda mendengar istilah disleksia? faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan berinteraksi dengan penyakit ini, yang merupakan gangguan yang kompleks dengan banyak faktor. Untuk membuat rencana intervensi dan dukungan yang berguna bagi anak-anak yang mungkin mengalami kesulitan membaca dan mengeja, penting untuk memahami penyebab disleksia.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
7 Penyebab Disleksia
Berikut ini beberapa penyebab anak mengidap gangguan disleksia, antara lain:
1. Faktor Genetik
Anak-anak dengan riwayat keluarga disleksia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan disleksia. Ini karena faktor genetik memainkan peran penting dalam kasus disleksia.
2. Perkembangan Otak yang Berbeda
Anak-anak yang didiagnosis dengan disleksia mungkin mengalami perbedaan otak struktural dan fungsional, terutama di area yang berkaitan dengan pemrosesan bahasa.
3. Gangguan Predisposisi Fonologis
Sebagian besar orang dengan disleksia mengalami kesulitan memahami fonologi, yaitu hubungan antara bunyi dan huruf tertulis. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam membaca dan mengeja.
4. Kurangnya Pengenalan Literasi
Kurangnya paparan terhadap literasi pada usia dini dan prasekolah dapat menjadi faktor risiko. Jika anak-anak tidak menerima stimulus literasi yang cukup, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk memahami konsep membaca dan mengeja.
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti pendidikan orang tua, dukungan keluarga, dan kualitas pendidikan dapat memengaruhi perkembangan literasi anak. Jika anak-anak tidak mendapatkan dukungan dan bimbingan yang cukup, risiko disleksia dapat meningkat.
6. Gangguan Pendengaran atau Penglihatan
Ada kemungkinan bahwa memahami huruf dan kata menjadi sulit karena gangguan pendengaran atau penglihatan yang tidak terdiagnosis. Sangat penting untuk menemukan dan mengobati masalah pendengaran atau penglihatan sejak dini.
7. Faktor Neurobiologis dan Neurodevelopmental
Faktor neurobiologis dan neurodevelopmental, seperti ketidakseimbangan neurotransmitter dan gangguan perkembangan saraf, juga diidentifikasi sebagai penyebab potensial dari disleksia.
Jika dicurigai adanya disleksia pada anak, sebaiknya anda berkonsultasi kepada dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dyslexia/symptoms-causes/syc-20353552
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6971836/
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6005-dyslexia