Sobat Yesdok, mendadak henti jantung adalah kondisi yang berbahaya yang terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak, menghentikan aliran darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit jika tidak ditangani dengan segera.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
7 Penyebab Henti Jantung
Berikut ini beberapa penyebab yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami mendadak henti jantung, antara lain:
Salah satu penyebab utama mendadak henti jantung adalah penyakit jantung koroner, yang terjadi ketika pembuluh darah yang memasok jantung dengan darah kaya oksigen tersumbat atau menyempit karena penumpukan plak, yang mengganggu aliran normal darah ke jantung.
Salah satu penyebab umum mendadak henti jantung adalah aritmia, yang merupakan gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung yang terlalu cepat (tachycardia), terlalu lambat (bradycardia), atau tidak teratur.
3. Gangguan Struktur Jantung
Jika anda memiliki cardiomyopathy atau cacat jantung bawaan, anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami henti jantung secara mendadak. Kelainan struktur jantung ini dapat menyebabkan jantung bekerja dengan tidak efisien, membuatnya rentan terhadap aritmia yang mengancam jiwa.
4. Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat seperti kokain atau amfetamin meningkatkan risiko mendadak henti jantung karena efek mereka pada otot jantung yang tegang, meningkatkan tekanan darah, dan merusak pembuluh darah.
5. Kondisi Medis yang Mendasarinya
Risiko mengalami henti jantung mendadak dapat meningkat karena beberapa kondisi medis, seperti diabetes, gagal jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Komplikasi dari kondisi ini dapat berdampak pada fungsi jantung secara keseluruhan.
6. Kondisi Elektrolit yang Tidak Seimbang
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti hipokalemia atau hipomagnesemia, dapat mengganggu aktivitas listrik normal jantung dan meningkatkan risiko aritmia yang berpotensi fatal.
7. Faktor Genetik
Beberapa gangguan genetik, seperti sindrom QT panjang atau displasia ventrikel kanan, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami aritmia, yang dapat menyebabkan henti jantung, yang juga dapat dipengaruhi oleh gen.
Pencegahan Mendadak Henti Jantung
Meskipun tidak selalu dapat dihindari, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko mendadak henti jantung, antara lain:
- Kontrol tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
- Menghindari penggunaan zat tertentu.
- rutin melakukan pemeriksaan medis dan mengikuti pola hidup sehat, seperti makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur.
- menggunakan perangkat pelindung seperti defibrilator otomatis eksternal (AED) di tempat umum
- mengikuti obat dan perawatan yang diresepkan dokter, terutama bagi orang yang memiliki kondisi medis yang meningkatkan kemungkinan terjadinya henti jantung mendadak.
Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/symptoms-causes/syc-20350634
https://medlineplus.gov/suddencardiacarrest.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507854/