Sobat Yesdok, pernahkah anda melihat atau memperhatikan kelopak mata seseorang yang terlalu sering berkedip? Hal ini sedikit terlihat tidak biasa, pasalnya seseorang berkedip normal dalam semenit hanya terjadi 14-17 kali. Sehingga kedipan seharusnya tidak terlihat sangat cepat dan berturut-turut. Namun, mengapa seseorang menjadi sering berkedip?
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Penyebab Sering Berkedip
Berkedip merupakan salah satu tindakan refleks yang terjadi pada seseorang, namun jumlah berkedip yang normal pada orang dewasa yaitu bekisar diantara 14-17 kali kedipan dalam semenit. Sehingga, jika kedipan lebih sering terjadi dalam semenit, maka mengindikasikan masalah tertentu. Keseringan berkedip dapat disebabkan oleh sindrom neurologis.
Berkedip bertujuan untuk membersihkan mata dengan menyebarkan air mata keseluruh permukaan mata. Selain itu, berkedip juga menghindari mata terkontaminasi dari debu, cahaya berlebihan dan benda asing tertentu. Namun selain faktor tersebut, berkedip berlebihan juga dapat disebabkan oleh masalah psikologis, yaitu saat merasa khawatir, takut, gugup dan terancam.
Berkedip berlebihan umumnya disebabkan oleh gangguan pada mata, antara lain:
- Mengalami iritasi mata
- Mengalami ketegangan mata
- Mengalami abrasi kornea
- Trichiasis (bulu mata tumbuh ke dalam)
- Konjungtivitis (mata merah)
- Iritis (radang iris mata)
Berikut ini masalah neurologis yang menyebabkan mata berkedip berlebihan, antara lain:
- Penyakit Wilson
Disebabkan oleh kelebihan tembaga dalam tubuh dan mengkontaminasi otak. Hal ini dapat menyebabkan kecanggungan, wajah meringis, dan gemetar pada tubuh.
Hal ini dapat membuat seseorang kehilangan kendali tubuhnya secara tiba-tiba jika terjadi episode.
- Sklerosis Ganda
Kondisi ini mempengaruhi sistem saraf pusat Hal ini dapat menimbulkan reaksi berkedip yang berlebihan pada seseorang. Masalah penglihatan dan kesulitan mengendalikan otot.
- Blepharospasm
Kondisi ini menyebabkan seseorang selalu mengedipkan mata, menyipitkan mata, dan kesulitan mengendalikan kelopak matanya karena umumnya disertai dengan kejang.
Jika anda memiliki keluarga dengan riwayat tersebut hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya anda mengarahkannya untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis neurologi. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui YesDok tanpa harus keluar rumah. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.healthline.com/health/eye-health/eye-blinking#bottom-line
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/blepharospasm
https://www.aao.org/eye-health/diseases/excessive-blinking-children