Seksualitas
Dewasa
+1

KB PADA WANITA ATAU VASEKTOMI PADA PRIA, MANAKAH YANG LEBIH BAIK

September 05, 2023 | Dea

kontrasepsi, vasektomi, kb

Kontrasepsi merupakan sebuah metode untuk menghambat dan mencegah pertemuan sel telur dan sperma sehingga terjadinya fertilisasi. Bagi beberapa pasangan yang sudah menikah, pencegahan ini kerap kali menjadi tujuan agar dapat mengendalikan angka kelahiran. Berbagai faktor yang menyebabkan seorang perempuan harus memakai kB atau pria yang mengguakan kondom.

Beberapa jenis alat kontrasepsi untuk melindungi diri dari paparan infeksi virus, bakteri, atau parasit yang dapat masu masuk melalui hubungan seksual.

Tentunya kedua hal tersebut tidak seimbang efektifitasnya. Jenis Kontrasepsi atau KB pada wanita sangat beragam sedangkan pada pria masih sangat jarang diketahui oleh publik. Padahal pemerintah memperkenalkan metode efektif lainnya bagi seorang pria, yakni vasektomi.

Namun, banyak yang masih salah kaprah terkait penggunaanya, sehigga sering dianggap vasektomi sama dengan kebiri. Oleh karena itu, yang berlaku hanyalah kontrasepsi pada wanita seperti pil kB. 

KB Wanita Atau Vasektomi Pria

Vasektomi merupakan metode KB yang aman bagi pria namun harus dilakukan operasi kecil, sehingga air mani tidak lagi mengandung sperma. Program ini masih kurang dipahami oleh masyarakat. Karena masih banyak yang menyamakan vasektomi dengan kebiri. Padahal keduanya berbeda. kebiri dalam prosesnya yaitu kedua testis pria diambil, sedangkan pada vasektomi adalah dilakukan operasi kecil dan tidak mengganggu fungsi seksual pria.

Umumya, kontrasepsi terdiri dari 2 jenis, yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi yang hormonal, yaitu: pil kombinasi (progesterone dan estrogen) yang harus diminum setiap hari. Suntik progesterone yang setiap per 3 bulan serta alat yang mengandung progesterone yang disisipkan dibawah kulit Alat Kontrasepsi Bawah Kulit, (AKBK) atau susuk atau implan. Sedangkan kontrasepsi yang tidak mengandung hormonal, yaitu alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau Intra Uterine Device (IUD), serta kondom.

Penggunaan kontrasepsi yaitu untuk mencegah angka kematian pada ibu dan janin, sehingga lebih baik kelahirannya dikendalikan dan sebaiknya 2 kali saja.

 

Tingkat efektifitas 

  • Kondom Pria 

Kondom pria bekerja dengan mencegah sperma masuk ke vagina. harganya yang terjagkau dan penggunaannya yang mudah menjadikannya banyak dipilih. Namun efektifitas pecegahannya tidak dapat dipastikan, karena terdapat banyak faktor yang menyebabkan kondom sobek ataupun bocor.

  • Pil KB

Pil ini mengandung hormon progestin dan estrogen yang bertugas dalam mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21-35 butir dan harus rutin diminum secara berakala. Pil KB memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan risiko kegagalan rendah. Namun meimbulka beberapa masalah hormonal, seperti pembekuan darah, jerawat, nyeri pada payudara, hingga hipertensi.

  • KB Implan

Cara penggunaan KB implan berukuran kecil seperi korek api dan ditanam di bawah kulit pada lengang bagian atas. Namun meimbulkan efek samping antara lain  siklus menstruasi tidak teratur , serta menimbulkan memar pada kulit saat pemasangan pertama.

  • Suntik KB

Suntik KB terbagi menjadi dua yaitu 1 bulan dan 3 bulan. Kelebihan suntik KB  risiko kegagalan di bawah 1% jika dilakukan dengan tepat. Namun, efek sampingnya siklus menstruasi tidak lancar.

  • IUD

IUD (Intra-Uterine Device) atau yang dikenal juga dengan KB spiral adalah alat kontrasepsi wanita dengan jangka waktu 5-10 tahun. Bentuknnya seperti huruf T ini memiliki dua jenis, yaitu IUD hormonal (berisi hormon progestin) dan IUD nonhormonal (terbuat dari tembaga). Efektifitasnya sanngat akurat, namun dapat menyebabkan lebih banyak darah yang keluar saat haid.

  • Kondom Wanita

Bentuknya seperti cincin plastik di ujung kondom. Alat ini pun tidak bisa digunakan bersamaan dengan kondom pria. Kelebihan menggunakan kondom wanita sebagai alat kontrasepsi adalah menjaga tempratur suhu lebih baik daripada kondom pria. Namun, efektivitasnya masih lebih rendah sekitar 21% jika tidak tepat.

  • Diafragma

Diafragma adalah jenis alat kontrasepsi yang berbentuk kubah dan terbuat dari karet. Tingkat efektifitas mencapai 16%.

  • Spersimida

Spermisida adalah alat kontrasepsi berbentuk jeli, krim, atau busa yang mengandung zat untuk mematikan sperma. Harus diaplikasika ke mulut rahim sekitar 30 menit sebelum berhubungan intim. Spermisida merupakan salah satu kontrasepsi dengan harga terjangkau dan mudah digunakan. Namun dapat meyebabkan iritasi dan efektifitasnya hanya mencapai 29%.

  • Vasektomi/ Steril

Vasektomi (memutus penyaluran sperma ke air mani) namun hal  ini dapat disambung kembali dengan operasi kecil. Sementara itu, KB permanen pada wanita dengan tubektomi atau mengikat tuba falopi, agar mencegah sperma membuahinya.

 

REFERENSI

https://mc.tanahbumbukab.go.id/vasektomi-adalah-cara-ber-kb-yang-aman-dan-efektif-bagi-pria/

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20140321/4310013/menkes-kontrasepsi-bukan-hanya-urusan-perempuan-laki-laki-juga-harus-berperan/

https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/mengenal-macam-macam-jenis-alat-kontrasepsi

 

YesDok Ads