JANGAN LARANG ANAK LAKI-LAKI MENANGIS MOMS, SIMAK 5 DAMPAK TOXIC MASCULINITY YUK

November 17, 2023 | Dea

toxic masculinity, toxic masculinity adalah, maskulin vs patriarki, ciri toxic masculinity, penyebab toxic masculinity, yesdok

Sobat Yesok, pernahkah anda melarang anak laki-laki agar tidak menangis? Lalu disertai dengan perkataan yang menekan mereka untuk selalu tahan banting, harus pemberani dan menangis merupakan suatu kesalah untuk laki-laki.

 

Hal tersebut biasa dilakukan oleh orang tuanya karena berharap anak laki-lakinya dapat tumbuh menjadi pribadi yang tegar dan tangguh dalam menghadapi dunia yang kejam. Padahal cara tersebut  sangat salah dan harus dihindari dalam mendidik anak. Mental yang dibangun tersebut akan membentuk toxic masculinity terhadapnya di masa depan.


 

Untuk mengetahui apa itu toxic masculinity, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.






 

Mengenal Toxic Masculinity


 

Toxic masculinity merupakan sikap atau aturan dalam pedoman sosial yang secara ketetapannya memaksa pria untuk berperilaku secara tangguh, anti-feminisme, dan tahan banting. Hal ini menciptakan stereotip ataupun citra kejantanan pada pria. Budaya patriarki mengakar kuat dalam penerapannya,  karena terdapat standar budaya dan  sosial yang harus dicapai seorang pria dalam menjalani kehidupan.
 

Karena standar yang beredar ini, seorang pria seharusnya tumbuh menjadi bijaksana dan tegas, namun penerapan yang telah salah diajarkan sejak lama oleh orang tua ataupun lingkungannya akhirnya menciptakan toxic masculinity. Hal ini membuat seorang pria mengidap tekanan sosial dan mental yang dapat berdampak pada orang yang dicintainya dikemudian hari.
 

 

Pemahaman toxic masculinity ini menentang seorang pria untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental dan fisik ketika merasakan rasa sakit. Sehingga membuat dirinya cenderung mengalami kesulitan emosional serta memaksakan diri untuk menjadi super power meski harus membuatnya menjadi sosok yang kejam dan antisosial




 

Berikut ini 3 komponen toxic masculinity, antara lain: 

 

  • Toughness (ketangguhan), pria harus kuat secara fisik dan mental,  agresif dan cenderung tidak berperasaan.
     
  • Anti femininity, seorang pria harus dominan dan mengatur segala hal termasuk menolak feminisme.
     
  • Power (kekuasaan), seorang pria harus lebih unggul, berjuang untuk mendapatkan kekuasaan dan kehebatan dalam hal apapun.







 

Gejala Toxic Masculinity
 

Berikut ini gejala dari toxic masculinity, antara lain:

 

  • Harus independen
     
  • Menjadi lebih kasar dan kejam
     
  • Sangat dominan
     
  • Agresif secara seksual
     
  • Anti menampilkan dan membawa perasaan
     
  • Terlibat dalam hal-hal berbahaya dan beresiko
     
  • Tidak akan melakukan pekerjaan rumah
     
  • Cenderung berantakan atau tidak rapi
     
  • Cenderung stoikisme
     
  • Tidak suka orang lain mengunggulinya khususnya wanita





 

Dampak Toxic Masculinity
 

Berikut ini dampak dari toxic masculinity, antara lain:
 

  • Seorang pria tidak mampu mengekspresikan dirinya
     
  • Rentan mengidap gangguan mental
     
  • Cenderung melakukan kekerasan seksual
     
  • Memiliki empati yang rendah
     
  • Selalu merasa sendirian 
     
  • Rentan menjadi pecandu alkohol atau obat-obatan
     
  • Bersikap manipulatif






 

REFERENSI



 

https://www.webmd.com/sex-relationships/what-is-toxic-masculinity

https://adaa.org/learn-from-us/from-the-experts/blog-posts/consumer/what-toxic-masculinity-and-how-it-impacts-mental

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1204/mengenal-toxic-masculinity

 

YesDok Ads