Sobat Yesdok, penting untuk anda ketahui bahwa memasak jeroan dengan benar untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri atau parasit. Sebelum mengonsumsi jeroan atau memasaknya, penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko sebelum mengonsumsinya bagi kesehatan khususnya bagi lansia.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
8 Bahaya Makan Jeroan
Jeroan, juga disebut organ dalam, adalah bagian dalam tubuh hewan yang biasanya dimasukkan ke dalam makanan tertentu. Hati, ginjal, limpa, otak, jantung, dan paru-paru adalah organ dalam kategori ini. Berbagai tradisi kuliner di seluruh dunia telah memasukkan konsumsi jeroan, yang sering dianggap sebagai penyedia nutrisi yang beragam.
Meskipun organ dalam dapat memberikan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin, dan mineral, penting untuk diingat bahwa konsumsi organ dalam juga dapat membawa risiko, seperti kandungan kolesterol tinggi, purin, dan logam berat. Risiko ini bervariasi tergantung pada jenis organ dalam yang dikonsumsi dan cara memasaknya.
Organ dalam dapat diolah dan dimasak dalam berbagai cara sesuai dengan varietas dan perbedaan budaya. Rasa dan tekstur organ dalam mungkin menarik bagi beberapa orang, tetapi yang lain mungkin tidak nyaman dengan gagasan ini. Norma-norma budaya dan preferensi pribadi juga dapat memengaruhi keterbukaan terhadap makanan seperti jeroan.
Berikut ini bahaya makan jeroan khususnya bagi lansia, antara lain:
1. Kandungan Kolesterol Tinggi
Tingkat kolesterol yang tinggi dapat ditemukan dalam jeroan, terutama hati dan ginjal. Ketika orang tua, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan kardiovaskuler.
2. Peningkatan Asupan Zat Besi
Meskipun zat besi adalah nutrien penting, asupan berlebihan jeroan dapat menyebabkan hemokromatosis, yang merugikan organ tubuh.
3. Kandungan Purin yang Tinggi
Jeloran memiliki kandungan purin yang tinggi, yang dapat meningkatkan produksi asam urat. Ini dapat menyebabkan batu ginjal atau asam urat tinggi.
4. Risiko Keracunan Logam Berat
Konsumsi berlebihan hewan yang mengandung logam berat seperti timbal dan raksa meningkatkan risiko keracunan logam berat, yang dapat mengganggu fungsi organ.
5. Potensi Kontaminasi Bakteri dan Parasit
Rawan terhadap bakteri dan parasit. Lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan berisiko lebih tinggi terkena infeksi.
6. Masalah Kesehatan Gastrointestinal
Mengonsumsi jeroan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gas, masalah lambung, dan masalah pencernaan lainnya, terutama jika tidak dimasak dengan benar.
7. Keterbatasan Nutrisi yang Beragam
Meskipun jeroan mengandung banyak nutrisi, jeroan mengandung jumlah nutrisi yang lebih sedikit daripada berbagai jenis makanan lainnya. Kekurangan nutrisi ini dapat menjadi masalah, terutama bagi orang dewasa yang memerlukan variasi dalam jenis makanan mereka untuk mendapatkan nutrisi yang cukup.
8. Rendah Serat dan Tinggi Lemak Jenuh
Hati, misalnya, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan rendah serat, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan terkait kolesterol dan pencernaan.
Terlepas dari fakta bahwa jeroan menawarkan sejumlah nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi orang tua. Sebelum memasukkan jeroan ke dalam menu harian Anda, penting untuk mempertimbangkan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan Anda tentang hal-hal ini dan kekhawatiran kesehatan Anda. Pola makan yang beragam dan seimbang tetap penting untuk kesehatan dan kesejahteraan orang tua.
REFERENSI
https://health.clevelandclinic.org/organ-meat-benefits
https://www.webmd.com/diet/health-benefits-organ-meat
https://www.medicalnewstoday.com/articles/beef-liver-nutrition
https://www.vinmec.com/en/news/health-news/nutrition/eating-offal-is-good-for-health/