HUBUNGAN TOXIC TAPI BETAH, HATI-HATI TERKENA STOCKHOLM SYNDROME

September 09, 2023 | Dea

stockholmsindrom, hubungantoxic, moneyheist

Pernahkah kalian mendengarkan dan melihat langsung kejadian saat teman, kerabat atau kenalan kalian bertahan di hubungan yang toxic ? kalian bahkan sudah berkali-kali mengingatkan dan menasehatinya untuk pergi dari situasi tersebut. Namun tetap saja dirinya berkeyakinan bahwa pasangannya adalah sosok yang baik dan mencintainya.

 

Gejala di atas bisa jadi dikaitkan dengan fenomena stockholm syndrom loh sobat YesDok. Hal ini sesuai dengan kasus dalam film Money Heist atau La Casa De Papel, yang sempat trending di Netflix. Namun, pada adegan Monica dan Denver yang diketahui memiliki romansa dalam situasi genting di tengah-tengah aktivitas perampokan dalam Bank.

Denver adalah salah satu perampok yang menyandera Monica yang merupakan pekerja di Bank yang sedang di rampok. Alih-alih takut dan benci, Monica malah menyukai Denver pelaku yang menyanderanya. Hal ini semakin rumit karena modus perlakuan yang Denver lakukan kepada Monica terlihat tulus namun juga sadis dan kejam.
 

Peristiwa di atas menjadi gambaran singkat dari fenomena stockholm syndrom, meskipun istilah ini masih terkesan awam. Namun kejadiannya sering terjadi di sekitar kita termasuk pelaku kdrt antara suami terhadap istri. Oleh karena itu, sebagai manusia yang cerdas dan cinta kepada diri sendiri sebaiknya anda lebih waspada dan mencari lebih tahu ciri-ciri kemungkinan dari hadirnya stockholm syndrom agar tidak terjadi dalam hidup kita dan orang sekitar.
 

Penyebab Stockholm Syndrome

 

Stockholm syndrom merupakan masalah terkait psikologis seseorang yang ditandai sebagai pelaku dan korban. Hal ini mengacu pada korban yang pada akhirnya mencintai pelaku yang melakukan kejahatan terhadap dirinya. Hal ini terjadi di bawah alam bawah sadar korban karena faktor traumatis dan abusif yang dilakukan pelaku sehingga secara tidak sadar korban menormalisasikan perlakuan tersebut dan mengubah mindsetnya dari takut menjadi rasa cinta.


 

  • Karena ketika pelaku melakukan tindak kekerasan terhadap korban, dan korban secara terus menerus memberontak dan melawan malah semakin disiksa dan menderita sepajang waktu. Pada akhirnya alam bawah sadarnya mengubah pemahaman untuk mematuhi setiap perlakuan pelaku agar dapat bertahan dan selamat.


 

  • Ketika korban menuruti keinginan pelaku, maka sikap pelaku akan sedikit membaik kepada dirinya, akhirnya timbul perasaan bersyukur dan menganggap bahwa pelaku tidak seburuk yang ia bayangkan selama ini. Setiap perlakuan tidak mengancam dari pelaku akan diartikan sebagai bentuk rasa kasih sayang oleh korban.


 

  • Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk bertahan hidup dalam dirinya. Sehingga, skema mencintai pelaku menjadi opsi alam bawah sadarnya untuk bertahan hidup dan memilih berlaku aman. Hal ini disalah tafsirkan sebagai cinta oleh korban yang mengalami  situasi tersebut.

 

Potensi Terjadinya Stockholm Syndrome

 

Sindrom ini dapat terjadi kepada siapa saja yang mengalami situasi yang berbahaya dan mengancam keselamatan jiwanya, namun tidak semua orang dapat terpengaruh untuk mencintai pelaku tindak kriminal. Beberapa orang yang memiliki kemungkinan berpotensi untuk terkena sindrom ini antara lain sebagai berikut.

 

  • Berada dalam situasi sangat mengancam jiwa dan tidak ada harapan untuk bisa lepas dari kekuasaan pelaku
  • Memiliki fisik yang lemah dan riwayat penyakit tertentu baik masalah fisik ataupun psikologis.
  • Mudah tertarik pada sesorang yang goodlooking sejak dulu.
  • Orang-orang yang mudah percaya orang lain/ polos/ anak rumahan.
  • Tidak pernah mengalami atau menghadapi situasi sulit dalam hidupnya/ manja.
  • Orang yang tidak tahu value dirinya/ self respect yang rendah.
  • Seseorang yang tidak dominan atau penurut.
  • Terbiasa menjalani kehidupan dengan pola pikir dan tindakan yang praktis,
  • Seseorang yang pernah memiliki riwayat self cutting / mengiris tangannya.
  • Lahir ditengah-tengah keluarga yang tidak harmonis.


Tanda-tanda di atas yaitu kemungkinan potensi dari seseorang terkena stockholm syndrome lebih mudah dibanding yang tidak. Oleh karena itu, jika tidak ingin hal buruk terjadi dalam hidup anda lebih baik anda melatih diri untuk menjadi orang yang selektif, pantang menyerah, berusaha mencintai diri sendiri dan tegas dalam bertindak. Semoga anda dan orang sekitar tidak terjerumus dalam situasi buruk ini kedepannya. 

 

REFERENSI

 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9858395/

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22387-stockholm-syndrome

https://englishnews.eu/stockholm-syndrome-and-la-casa-de-papel/

YesDok Ads