Anda pasti sering melihat anak bayi yang ngiler baik dengan sebab maupun tanpa sebab, seperti melihat makanan dan sedang memasukan sesuatu ke mulutnya. Hal yang wajib diwaspadai yaitu saat anak tanpa sebab terus menerus mengeluarkan air liur dalam jumlah yang banyak.
Hal ini tentunya membuat orang tua menjadi khawatir karena takut memiliki masalah serius pada mulut anak. Oleh karena itu, simak penjelasan terkait drooling, sebagai berikut.
Penyebab Drooling Pada Anak
Drooling atau ngiler merupakan kondisi anak mengeluarkan air liur secara terus menerus dalam jumlah yang banyak tanpa disengaja dan menyebabkan hipersekresi pada saliva. Secara medis ngiler diistilahkan dengan ptyalism atau sialorrhea. Hal ini umum terjadi pada bayi di bawah usia dua tahun karena belum mampu mengendalikan otot-otot di sekitar mulutnya dengan baik.
Stimulasi parasimpatis pada kelenjar ludah menghasilkan peningkatan aktivitas sel asinar dan sel duktus yang membuat peningkatan pada air liur. Sistem saraf simpatis dapat mempengaruhi aliran darah ke kelenjar saliva dan mengaktifkan sel mioepitel yang membuat keluarnya air liur dari kelenjar.
Air liur yang terus menerus keluar terjadi pada anak yang mengalami gangguan kelainan sistem saraf pusat dan otot, seperti palsy cerebral. Diperkirakan sekitar 25% sampai 35% anak mengalami kelainan ini. Anak-anak umumnya memproduksi sekitar 1.6 liter air liur setiap harinya, namun pada hipersekresi saliva anak dapat memproduksi hingga 5 liter setiap harinya.
Beberapa penyebab lainnya yang memicu sialorrhea, antara lain:
- Lidah yang besar
- Memiliki kelainan struktur pada rahang
- Kelainan struktur pada tenggorokan
- Terdapat celah pada bibir, langit-langit dan laring
- Terdapat masalah pada ortodontik (gigi tidak beraturan)
Beberapa masalah yang dapat terjadi pada hipersaliva pada anak, antara lain:
- Sering tersedak dan batuk
- Terjadi penyumbatan pernafasan
- Sering muntah
Jika ngiler ini mengganggu kesehatan tubuh anak dan menyebabkan masalah pada pernapasannya, anda perlu untuk segera membawanya ke dokter agar dapat ditangani sesuai prosedur dan dapat segera membaik.
REFERENSI
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2827743/
https://www.webmd.com/children/what-to-know-excessive-drooling-children
https://ep.bmj.com/content/96/1/25