Sobat Yesdok, kecanduan belanja obsesif (CBB) yang merupakan masalah kesehatan mental yang dapat mengganggu keseimbangan hidup seseorang. Kecanduan belanja dapat disebabkan oleh sejumlah variabel kompleks. Artikel ini akan membahas tujuh faktor utama yang dapat menyebabkan orang kecanduan berbelanja terlalu banyak.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Compulsive Buying Behavior (CBB)
Berikut ini beberapa penyebab seseorang mengidap kecanduan belanja, antara lain:
1. Tekanan Sosial
Tekanan sosial dari lingkungan sekitar, termasuk teman, keluarga, dan media, dapat memainkan peran besar dalam memicu kecanduan belanja. Tekanan untuk memenuhi standar sosial atau tampilan fisik tertentu dapat mendorong seseorang untuk belanja secara impulsif.
Kecemasan dan stres dapat menjadi pemicu kecanduan belanja. Beberapa orang menggunakan belanja sebagai cara untuk mengatasi perasaan negatif atau stres. Pembelian barang-barang baru dapat memberikan kelegaan sementara dari tekanan emosional.
3. Ketidakpuasan Diri
Rasa ketidakpuasan diri atau rendahnya harga diri dapat memotivasi seseorang untuk mencari kepuasan melalui pembelian. Perolehan barang-barang baru bisa menjadi cara untuk meningkatkan citra diri dan merasa lebih berharga.
4. Gangguan Psikologis
Beberapa gangguan psikologis, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kontrol impuls, dapat meningkatkan risiko kecanduan belanja. Perilaku belanja berlebihan dapat menjadi mekanisme koping yang digunakan individu untuk mengatasi kondisi psikologis mereka.
5. Faktor Genetik dan Pewarisan
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada faktor genetik yang dapat memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap kecanduan belanja. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah serupa, seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan CBB.
6. Ketersediaan dan Akses
Ketersediaan barang-barang konsumen dan akses yang mudah terhadap berbagai platform belanja online dapat memfasilitasi kecanduan belanja. Kemudahan ini dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas perilaku belanja berlebihan.
7. Ketidakmampuan Mengelola Emosi
Ketidakmampuan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat dapat mendorong individu untuk mencari pelarian dalam perilaku belanja. Pembelian barang-barang baru dapat memberikan kepuasan singkat dan mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih mendalam.
Penting untuk mengidentifikasi penyebab kecanduan belanja agar dapat merancang strategi penanganan yang efektif. Terapi kognitif perilaku, terapi psikodinamika, dan dukungan kelompok dapat menjadi komponen penting dalam proses pemulihan. Selain itu, pembantu medis atau psikiater dapat memberikan bantuan jika diperlukan.
Sebaiknya anda berkonsultasi kepada psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
REFERENSI
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4908125
https://www.verywellmind.com/shopping-addiction-4157288
https://www.healthline.com/health/addiction/shopping#symptoms