Sobat Yesdok, Fibroid rahim, juga disebut mioma atau leiomioma, adalah tumor non-kanker yang tumbuh di dinding rahim sebagian besar pada wanita dalam usia reproduksi. Gejala fibroid rahim bervariasi dari yang ringan hingga yang parah, dan dapat berdampak pada kualitas hidup sehari-hari seseorang. Sangat penting untuk menangani gejala dengan cepat. 

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

6 Gejala Fibroid Rahim

Berikut adalah enam gejala utama yang perlu diperhatikan, antara lain:
 

1. Periode Menstruasi yang Berat

Wanita dengan fibroid rahim sering mengalami menstruasi yang sangat berat, yang dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan bahkan anemia jika tidak ditangani dengan baik.
 

2. Nyeri Panggul atau Punggung Bawah

Seseorang yang menderita fibroid rahim mungkin mengalami nyeri atau tekanan di panggul atau punggung bawah, tergantung pada ukuran dan lokasi fibroid. Gejala ini bisa bertahan lama atau muncul sesekali.
 

3. Pembesaran Perut atau Kembung

Ada kemungkinan bahwa fibroid yang cukup besar menyebabkan perut terlihat membesar atau kembung. Wanita mungkin merasa perut mereka selalu "penuh" atau "berat". Pembesaran perut ini dapat menunjukkan kehamilan atau kelebihan berat badan.
 

4. Sering Buang Air Kecil

Penderitanya dapat mengalami buang air kecil lebih sering dari biasanya karena menekan kandung kemih. Meskipun fibroid tidak menyebabkan infeksi kandung kemih, gejala ini seringkali disertai dengan buang air kecil lebih sering bahkan setelah minum sedikit.
 

5. Nyeri saat Berhubungan Seksual

Fibroid yang terletak di dekat leher rahim atau di dinding rahim dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual, yang dapat mengganggu kehidupan seksual dan perasaan intim antara pasangan.
 

6. Kesulitan untuk Hamil atau Kehilangan Kehamilan

Fibroid yang besar atau terletak di tempat yang mengganggu pembuahan atau implantasi embrio dapat menyebabkan kesulitan hamil atau bahkan kehilangan kehamilan. Fibroid juga dapat mempengaruhi bentuk rahim dan mengganggu aliran darah ke rahim, yang dapat mengganggu kemampuan rahim untuk mendukung kehamilan.

Beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, seperti keturunan, hormon, dan faktor gaya hidup, meskipun penyebab pasti fibroid rahim masih tidak sepenuhnya dipahami. Untuk mencegah fibroid rahim, orang harus menjalani gaya hidup sehat, yang berarti makan makanan yang kaya serat, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat. Untuk wanita yang sudah mengalami gejala, pengawasan aktif, pengobatan dengan obat-obatan, atau intervensi bedah seperti pengangkatan fibroid atau, dalam kasus yang parah, histerektomi adalah beberapa contoh penanganan.

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.

REFERENSI

https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/uterine-fibroids

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-fibroids/symptoms-causes/syc-20354288

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9130-uterine-fibroids