6 DAMPAK SERING MEMBENTAK ANAK DALAM PSIKOLOGIS

April 22, 2024 | Dea

membentak anak, akibat sering membentak dan memukul anak, dampak membentak anak remaja, dampak anak sering dimarahi dan dibentak, bahaya membentak anak, efek membentak anak usia 2 tahun, efek membentak anak, yesdok

Sobat Yesdok, anak-anak dapat mengalami dampak psikologis negatif jika mereka sering dibentak. Salah satu bentuk pelecehan verbal adalah tuduhan yang berulang dan bernada marah. Kerendahan harga diri, perilaku destruktif, kesulitan sosial, dan keterlambatan perkembangan adalah beberapa akibatnya.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.



 

Dampak Membentak Anak

Orang tua sering menganggap membentak anak adalah cara disiplin yang efektif. Namun, penelitian dan studi kasus menunjukkan bahwa membentak anak terlalu sering dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis dan emosional anak. 

 

Berikut adalah enam dampak psikologis yang dapat terjadi akibat sering membentak anak, antara lain:
 

1. Rasa Takut dan Kecemasan

Anak-anak yang sering dibentak mungkin mengalami ketakutan dan kecemasan. Kecemasan yang berlebihan ini dapat membahayakan kesejahteraan emosional anak dan membuat mereka merasa tidak aman di rumah.
 

2. Menurunnya Harga Diri  

Kata-kata kasar dan bentakan dapat merusak harga diri anak. Mereka mungkin mulai merasa tidak berharga dan meragukan kemampuan mereka. Anak-anak yang sering dibentak mungkin mengalami kesulitan untuk menjadi percaya diri dan percaya pada diri mereka sendiri.
 

3. Perilaku Agresif

Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan bentakan dan agresi cenderung meniru perilaku tersebut. Mereka mungkin lebih agresif terhadap teman-teman atau bahkan orang tua mereka sendiri. Perilaku ini dapat berdampak pada hubungan sosial anak dan interaksi sosialnya.
 

4. Masalah Perkembangan Sosial  

Anak-anak dapat merasa malu dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain karena ketakutan. Mereka mungkin takut berbicara atau berbagi pendapat, yang dapat menghambat kemajuan sosial mereka. Selain itu, anak-anak ini mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang dewasa dan teman sebaya mereka.
 

5. Masalah Kesehatan Mental  

Masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan stres pasca trauma (PTSD)  dapat muncul sebagai akibat dari sering mengalami kekerasan verbal dan verbal. Anak-anak yang mengalami banyak tekanan emosional cenderung mengalami masalah kesehatan mental di kemudian hari.
 

6. Hubungan yang Rusak dengan Orang Tua

Anak-anak yang merasa terancam oleh orang tua mereka akan lebih cenderung menjaga jarak dan menghindari komunikasi jika orang tua mereka sering membentak mereka. Ini dapat merusak hubungan orang tua-anak. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan keluarga dalam jangka panjang dan mengurangi kepercayaan dan kasih sayang.



 

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.




 

REFERENSI

https://incacs.org/when-yelling-at-a-child-becomes-verbal-abuse/

https://www.momjunction.com/articles/psychological-effects-of-yelling-at-kids-how-to-stop_00721576/

https://www.healthline.com/health/parenting/effects-of-yelling-at-kids#5.-Yelling-can-cause-chronic-pain

YesDok Ads