Sobat Yesdok, Istilah "Neurodivergent" digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki pengalaman atau pemahaman dunia yang berbeda dari mayoritas orang. Salah satu ciri yang paling umum dari orang-orang ini adalah mereka tidak dapat menatap mata lawan bicara mereka. 

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

6 Ciri Neurodivergent

Berikut ini adalah enam ciri neurodivergent yang terkait dengan kesulitan menatap mata lawan bicara, antara lain:
 

1. Sensitivitas Sensorik yang Tinggi

Pengidap neurodivergent seringkali sangat peka terhadap sensasi lingkungan mereka. Seseorang mungkin berusaha untuk mengurangi stres sensorik dengan menghindari sensasi menatap mata yang kuat, yang dapat sangat mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan.
 

2. Overload Informasi Visual

Bagi beberapa individu neurodivergent, menatap mata lawan bicara dapat menyebabkan "overload" informasi visual. Fokus pada mata lawan bicara saat berbicara dapat menjadi terlalu intens, membuat sulit untuk memproses informasi verbal dengan baik.
 

3. Kesulitan dalam Membaca Ekspresi Wajah

Meskipun menatap mata adalah cara utama untuk membaca ekspresi wajah dan menyimak informasi emosional, beberapa individu neurodivergent mungkin merasa tidak nyaman atau tidak mampu menginterpretasikan dengan benar apa yang terjadi dalam interaksi sosial.
 

4. Fokus pada Detail atau Benda

Mereka yang mengalami neurodivergent cenderung sangat tertarik pada detail atau benda tertentu. Akibatnya, mereka mungkin lebih tertarik pada benda atau detail lainnya selama percakapan daripada menatap mata lawan bicara, ini tidak selalu menunjukkan kurangnya perhatian atau minat, tetapi lebih karena cara mereka memproses informasi secara berbeda.
 

5. Kesulitan dalam Memahami Konteks Sosial

Beberapa individu yang mengalami neurodivergent mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan membaca konteks sosial yang tepat untuk menatap mata. Mereka mungkin tidak menyadari norma sosial yang mengharuskan mereka untuk menatap mata selama percakapan, atau mungkin tidak menyadari betapa pentingnya hal ini dalam komunikasi interpersonal.
 

6. Preferensi Komunikasi Alternatif

Beberapa orang yang mengalami neurodivergent mungkin lebih suka komunikasi alternatif, seperti komunikasi non-verbal atau melalui media tertulis. Ini mungkin karena mereka merasa lebih nyaman dan dapat mengekspresikan diri dengan lebih baik melalui cara-cara ini daripada dengan berbicara secara langsung dengan orang lain.

Untuk sebagian besar orang, menatap mata lawan bicara mungkin merupakan hal yang alami. Namun, bagi orang-orang yang mengalami neurodivergent, hal ini dapat menjadi masalah besar. Penting untuk diingat bahwa kesulitan menatap mata bukanlah tanda kurangnya minat atau kepedulian dalam percakapan. Sebaliknya, ini adalah hasil dari perbedaan dalam pemrosesan informasi dan respons terhadap lingkungan.

Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik neurodivergent yang terkait dengan masalah menatap mata, kita dapat meningkatkan pemahaman dan mendukung keterlibatan sosial yang positif bagi semua orang.

Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada Dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.

REFERENSI

https://embrace-autism.com/autistics-and-eye-contact-its-asynchronous/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5705114/

https://stimpunks.org/eye-contact/