6 ALASAN MENGAPA ANAK MENGALAMI STUNTING

January 05, 2024 | Dea

penyebab stunting, penyebab stunting adalah, faktor penyebab stunting, apa itu stunting dan penyebabnya, penyebab stunting menurut who, apa itu stunting dan apa penyebabnya, apa penyebab stunting, yesdok

Sobat Yesdok, stunting juga dikenal sebagai pertumbuhan terhambat, adalah masalah kesehatan internasional yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Laporan UNICEF menyatakan bahwa Indonesia juga menghadapi masalah stunting yang serius. Berdasarkan data dari UNICEF, Journal of Food and Nutrition, dan Public Health Nutrition, berikut enam alasan mengapa anak-anak mengalami stunting dalam artikel ini.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.


 

6 Penyebab Stunting 

Berikut ini beberapa penyebab anak mengalami stunting, antara lain:


1. Gizi Buruk dan Kekurangan Gizi 

Faktor utama penyebab stunting pada anak adalah kekurangan gizi dan gizi buruk. Jika anak-anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan mereka, mereka cenderung mengalami gangguan pertumbuhan. UNICEF menekankan bahwa sejak bayi, penting untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang dan cukup.
 

2. Infeksi dan Penyakit Kronis 

Seperti yang ditunjukkan oleh Food and Nutrition Journal, anak-anak yang sering terkena infeksi dan penyakit kronis, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan parasit usus, lebih rentan terhadap stunting. Penyakit-penyakit ini dapat menghambat penyerapan nutrisi dan mempengaruhi pertumbuhan anak.
 

3. Air Bersih dan Sanitasi yang Buruk 

Stunting dapat meningkat karena kurangnya air bersih dan sanitasi. Menurut laporan UNICEF, anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.
 

4. Kesehatan Ibu dan Asupan Gizi Selama Kehamilan

Kesehatan ibu baik sebelum dan selama kehamilan memengaruhi perkembangan anak. Food and Nutrition Journal menyatakan bahwa asupan gizi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah dan meningkatkan risiko stunting pada anak.
 

5. Kurangnya Praktik Pemberian ASI

UNICEF menekankan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI bersama makanan pendamping hingga usia dua tahun atau lebih dapat menjadi penyebab stunting.
 

6. Faktor Sosioekonomi dan Edukasi Keluarga

Stunting juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosioekonomi, serta tingkat pendidikan keluarga. Keluarga dengan tingkat pendidikan yang rendah dan tingkat pendapatan yang kurang cenderung mengalami kesulitan untuk memberikan nutrisi yang cukup kepada anak-anak mereka, menurut Public Health Nutrition.

Untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, penting untuk melibatkan pemerintah, masyarakat, dan lembaga internasional dalam pencegahan dan penanganan stunting. Untuk mengatasi stunting secara menyeluruh, pendidikan gizi, akses yang lebih baik terhadap air bersih dan sanitasi, dan layanan kesehatan ibu dan anak sangat penting.

 

Sebaiknya anda berkonsultasi kepada dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah. 

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.


 

REFERENSI

https://www.unicef.org/india/what-we-do/stop-stunting

https://www.foodandnutritionjournal.org/volume8number2/factors-related-to-stunting-among-children-age-6-59-months-in-babakan-madang-sub-district-west-java-indonesia/

https://www.cambridge.org/core/journals/public-health-nutrition/article/stunting

 

YesDok Ads