WHO: Omicron Varian Baru Covid-19

December 04, 2021 | Aqiyu

Omicron

Meski sudah melakukan vaksinasi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada. Apalagi saat ini dikabarkan muncul varian baru Covid-19 bernama Omicron. Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak ditemukan pertama kali di Benua Afrika.

Omicron disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam penularannya. Dikutip dari Satgas Covid-19, WHO menjelaskan varian B.1.1.529 atau omicron dilaporkan pada 24 November 2021 di Benua Afrika. Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.

“Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529. Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021” keterangan WHO.

Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa diantaranya mengkhawatirkan. WHO mengatakan bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Varian of Concern (VoC) lainnya.

YesDok Ads

“Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua wilayah di Afrika Selatan. Diagnostik PCR SARS-CoV-2 saat ini terus mendeteksi varian ini. Beberapa laboratorium telah menunjukkan bahwa untuk satu tes PCR yang banyak digunakan, salah satu dari tiga gen tidak target tidak terdeteksi disebut dropout gen S atau kegagalan gen S” jelasnya.

Oleh karena itu, WHO mengungkapkan tes ini dapat digunakan sebagai penanda untuk varian Omicron sambil menunggu hasil dari sekuensing (metode untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-CoV-2). Berdasarkan bukti yang sudah ada, WHO menetapkan varian Omicron sebagai VOC. Yang artinya sebagai varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat memengaruhi efektivitas vaksin.

Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC. Dengan demikian WHO meminta agar negara-negara untuk meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian SARS-CoV-2 yang beredar.

(Foto: the independent)

YesDok Ads